Yosua Fukuda bersama sejumlah petinggi perusahaan Jepang melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR RI Bidang Industri dan Pembangungan Rachmat Gobel di acara Indonesia-Japan Friendship Night Rabu malam (20/11).
Rachmat berharap kerja sama antara Indonesia dengan Jepang terus meningkat, mengingat nilai perdagangan antara kedua negara dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nilai perdagangan Indonesia-Jepang dari tahun ke tahun terus meningkat yaitu dari US$ 29,08 miliar pada 2016 menjadi US$ 33,04 miliar pada 2017 dan naik lagi menjadi 37,44 miliar pada 2018. Pertumbuhan itu antara lain didorong oleh peningkatan nilai ekspor nonmigas Indonesia ke pasar Jepang yaitu dari US$ 13,21 miliar pada 2016 menjadi US$ 14,69 miliar pada 2017 dan naik ke posisi US$ 16,31 miliar pada 2018.
Selain sejumlah petinggi perusahaan Jepang, acara ini juga dihadiri sejumlah anggota kabinet Indonesia Maju antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo serta Ketua BKPM Bahlil Lahadia. Juga hadir Ketua Dewan Pembinaan PPIJ Ginanjar Kartasasmita.
Rachmat mengatakan, kedatangan Fukuda yang mengikutsertakan petinggi berbagai perusahaan industri dan lembaga keuangan Jepang ini patut mendapat apresiasi karena merupakan delegasi luar negeri pertama yang berkunjung ke Indonesia sejak Presiden Jokowi dilantik pada 20 Oktober 2019 lalu.
"Kita tentu perlu memberi apresiasi kepada delegasi yang dipimpin Fukuda ini karena merupakan delegasi luar negeri pertama yang diterima Presiden Jokowi. Ini sekaligus memberi harapan untuk peningkatan kerja sama ekonomi yang lebih baik lagi bagi kedua negara," kata Rachmat yang juga Ketua Umum Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ
Kedatangan rombongan pengusaha Jepang ke Indonesia tersebut memang dinilai akan berdampak positif terhadap kerja sama perdagangan dan investasi. Jepang dalam hal ini disebut berminat ikut garap proyek pemindahan ibu kota baru, proyek MRT Cikarang-Balaraja, Pelabuhan Patimban dan proyek lainnya.
Menurut Rachmat, selain meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi, Indonesia juga perlu meningkatkan kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia yang kini menjadi salah satu program prioritas Presiden Jokowi.
Untuk itu, PPIJ telah menyampaikan kepada Fukuda yang juga Ketua Japan Indonesia Association (Japinda) untuk mendorong kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia ini.
Dari hasil survey yang dilakukan setiap tahun oleh Japan Student Services Organization/JASSO terlihat bahwa, meski jumlah siswa Indonesia yang belajar di Jepang meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir yaitu mencapai 6.277 orang pada tahun 2018, tapi dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 265 juta jiwa, persentase masih sangatlah kecil. Indonesia tertinggal dari Vietnam yang telah mengirimkan 72.345 orang siswanya pada tahun 2018, padahal total populasi Vietnam hanya 96 juta jiwa
(zlf/dna)