"Iya (mendarat darurat) tadi karena hujan angin di Cengkareng jadi terpaksa harus mendarat di Halim," kata Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah saat dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2019).
Penumpang yang terbang dari Banyuwangi pukul 09.30 WIB tersebut terpaksa harus menunggu di Bandara Halim selama 2 jam untuk menunggu keadaan cuaca membaik di Bandara Soekarno-Hatta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat Mendarat Darurat karena Cuaca Buruk
Foto: Ilustrasi Garuda Indonesia (Shinta/detikTravel)
|
"Iya (mendarat darurat) tadi karena hujan angin di Cengkareng jadi terpaksa harus mendarat di Halim," kata Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah saat dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2019).
Penumpang yang terbang dari Banyuwangi pukul 09.30 WIB tersebut terpaksa harus menunggu di Bandara Halim selama 2 jam untuk menunggu keadaan cuaca membaik di Bandara Soekarno-Hatta.
Penumpang yang terbang dari Banyuwangi pukul 09.30 WIB tersebut terpaksa harus menunggu di Bandara Halim selama 2 jam untuk menunggu keadaan cuaca membaik di Bandara Soekarno-Hatta.
"Hanya technical saja langsung berangkat lagi. (Nunggu) kurang lebih 2 jam," sebutnya.
Penumpang Terjebak 2 Jam di Bandara Halim
Foto: Istimewa
|
"Iya (mendarat darurat)," kata Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah saat dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2019).
Pikri menjelaskan, bahwa pendaratan darurat dilakukan lantaran cuaca buruk yang terjadi Bandara Soekarno-Hatta. Demi keselamatan dan keamanan, penerbangan pesawat terpaksa ditunda.
"Tadi karena hujan angin di Cengkareng jadi terpaksa harus mendarat di Halim. Demi keselamatan, demi keamanan," ujarnya.
Penumpang awalnya diterbangkan dari Banyuwangi pukul 09.30 WIB dan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 11.50 WIB.
Namun, Pikri menjelaskan bahwa setelah 2 jam pesawat Garuda sudah diterbangkan menuju bandara tujuan, Soekarno-Hatta.
"Sekarang sudah berangkat lagi kok ke Cengkareng," tuturnya.
Mendarat Darurat di Halim, 69 Penumpang Diturunkan
Foto: (iStock)
|
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan mengatakan sebagian penumpang diturunkan di Bandara Halim. Hal itu dilakukan atas permintaan penumpang.
"Setelah mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, sebagian penumpang meminta untuk turun dan mengakhiri perjalanannya di Bandara Halim. Garuda Indonesia bersedia untuk mengakomodir permintaan tersebut setelah berkoordinasi dengan otoritas bandara setempat serta berkoordinasi dengan ground handling yang ada di Halim," kata Ikhsan dalam keterangan tertulis yang dikutip detikcom, Jumat (22/11/2019).
Keputusan tersebut dilakukan atas pertimbangan yang cukup lama. Mengingat Garuda Indonesia tidak memiliki rute penerbangan dan tidak memiliki izin menurunkan penumpang di Halim.
"Sesuai aturan penerbangan di domestik dan Internasional, Garuda Indonesia diharuskan untuk menerbangkan penumpang dari bandara asal hingga bandara akhir tujuan, namun Garuda harus melihat situasi yang berkembang di lapangan sehingga mengizinkan penumpang untuk turun di Halim," ujarnya.
Dari 94 penumpang, terdapat 69 penumpang yang memutuskan untuk turun di Bandara Halim. Sedangkan 25 sisanya tetap memilih lanjut perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta.