Raup Cuan dari Parkiran

Lipsus Bisnis Tukang Parkir

Raup Cuan dari Parkiran

Hendra Kusuma - detikFinance
Minggu, 24 Nov 2019 06:30 WIB
Halaman ke 2 dari 2
2.

Sebesar apa potensi bisnis parkir?

Raup Cuan dari Parkiran
Foto: Hendra Kusuma - detikcom

Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Pengelola Perparkiran Indonesia (PPPI ) Muhammad Fauzan menggambarkan besarnya potensi bisnis ini.

Contohnya satu lot lahan bisa diisi sampai tiga motor setiap hari. Sehingga, jika satu lahan parkir terdapat 10 lot parkir, maka dalam satu hari terdapat 30 motor yang parkir. Angka tersebut tinggal dijumlah dengan tarif yang diberlakukan. Menurut Fauzan, ada dua tarif yang boleh diberlakukan, tarif flat atau progresif.

"Hitungan tarif parkir itu masing-masing daerah berbeda-beda, karena payung hukumnya masing masing Pemda. Jadi kalau di DKI di pusat kota bisa sampai Rp 5.000 per jam untuk mobil, kalau pinggiran seperti Tangerang biasanya maksimal Rp 3.000," kata Fauzan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi semua tergantung yang punya tempat mau progresif atau flat. Di peraturan daerahnya bilang progresifnya boleh, yang penting gak lewat batas atasnya," tambahnya.

Jika dihitung dari 10 lot parkiran motor, maka setiap hari akan ada 30 motor yang diparkir. Jika tarif yang diterapkan flat maka sehari bisa mendapatkan Rp 90.000 dengan tarif sebesar Rp 3.000. Pendapatan yang tinggi semakin tinggi jika tarif parkir yang diberlakukannya pun tinggi.

Selanjutnya, Chief Executive Officer (CEO) PT Integrated Service Solutions (ISS) Indonesia, Elisa Lumbantoruan menilai bahwa potensi bisnis parkiran di Indonesia masih besar bisa dilihat banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum.

Dia menyadari bahwa pemerintah saat ini sedang mempercepat pembangunan moda transportasi mulai dari darat, berbasis rel, lau, maupun udara agar daerah satu dengan yang lainnya terkoneksi dengan baik.

"Kalau selama orang masih menggunakan kendaraan pribadi maka bisnis parkiran itu bagus. Jadi untuk kondisi Indonesia terutama kota besar saya melihat 10 tahun ke depan masih bagus," jelas Elisa.

(hek/zlf)
Hide Ads