Angkut Kargo ke Timur RI, Merpati Terbang Lagi Januari

Angkut Kargo ke Timur RI, Merpati Terbang Lagi Januari

Herdi Alif Alhikam - detikFinance
Rabu, 27 Nov 2019 10:13 WIB
Angkut Kargo ke Timur RI, Merpati Terbang Lagi Januari
Foto: Suparno Nodhor
Jakarta - Beberapa BUMN bekerja sama keroyokan untuk membangkitkan kembali Merpati Nusantara Airline (MNA). Garuda Indonesia menjadi pihak memprakarsai kerja sama ini.

Nantinya, Merpati akan mengoperasikan pesawat angkutan kargo milik Garuda Indonesia. Dengan begitu, Merpati akan mulai bangkit dari mati suri.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah menyatakan bahwa Merpati akan rutin menerbangkan angkutan kargo tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut berita selengkapnya:
Pikri memastikan bahwa kerja sama dengan Merpati terus berjalan. Nantinya Merpati akan mengoperasikan pesawat milik Garuda untuk angkutan kargo ke wilayah timur, avtur salah satu yang akan diangkut oleh Merpati.

"Tetap jalan terus kan itu kargo. Kan kerja sama pengoperasian, (pesawat) Garuda yang operasi Merpati. Apa aja diangkut, avtur juga, itu ke daerah timur ya," ucap Pikri ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (26/11/2019).

Setidaknya, ada delapan pesawat Garuda yang akan dioperasikan Merpati, Pikri menyebut baru satu pesawat yang sudah siap dioperasikan Merpati. Dia mengatakan Merpati mulai menerbangkan angkutan kargo secara rutin mulai bulan Januari.

"Delapan ya (pesawatnya), cuma baru siap satu. Belum (operasi), launching udah sih. Januari beroperasi," ucap Pikri.

Sejak 2014 Merpati 'mati suri', maskapai ini tidak beroperasi karena masalah keuangan menimpa perusahaan.

Kini, Garuda akan memanfaatkan fasilitas anak usaha Merpati yang bergerak dalam perawatan pesawat untuk mengoperasikan pesawat kargo. Dengan begitu Merpati akan mulai terbang lagi.

Garuda dan 10 BUMN lainnya akan menggunakan angkutan kargo yang dioperasikan Merpati untuk mengangkut segala macam barang.

Selain Garuda, BUMN lain yang keroyokan membantu Merpati adalah PT Pertamina (Persero), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Perum Bulog, PT PLN (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Hingga kini suntikan modal ke Merpati masih mandek. Padahal sejak lama sudah ada investor yang siap menggelontorkan dana untuk menyehatkan Merpati. Setidaknya, ada PT Intra Asia Corpora yang sudah bertahun-tahun disebut siap menyuntik modal Rp 6,4 triliun ke maskapai pelat merah ini.

Kabar terakhir, menurut Direktur Konstruksi Bisnis dan Manajemen Aset PT Perusahaan Pengelola ASet (PPA) Dikdik Permadi, hingga kini proses masuknya investasi masih mandek karena belum disetujui DPR soal privatisasinya.

"Sesuai anggaran dasar Merpati itu harus dapat setuju dari Menkeu lalu diajukan ke DPR, dan kemudian melakukan privatisasi. Sampai saat ini belum sampai ke DPR statusnya," ucap Dikdik, saat berbincang bersama wartawan, di Bandung, Kamis (4/11/2019).

Padahal menurut Dikdik apabila investasi tersebut masuk, Merpati kemungkinan akan sehat kembali. Pasalnya, sesuai dengan perjanjian perdamaian utang Merpati, penyelesaiannya disetujui melalui masuknya dana investor ke dalam perusahaan.

"Dalam penyelesaian utangnya akan ada investor masuk ke Merpati. Nanti ada perubahan komposisi modal, investor akan jadi pemegang saham mayoritas. Salah satu syarat pendahuluan adalah harus ada persetujuan dari DPR, kemudian baru privatisasi," papar Dikdik.

Patut diketahui, dalam catatan detikcom Merpati menanggung utang sampai Rp 10,7 triliun dari kreditur. Sementara, asetnya hanya Rp 1,2 triliun. Ekuitas maskapai pelat merah ini minus Rp 9 triliun.


Hide Ads