Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore ini berada di level Rp 14.090.
Pada pra perdagangan, IHSG melemah 9,7 poin (0,16%) ke 6.013. Indeks LQ45 juga turun 3,3 poin (0,35%) ke 957.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membuka perdagangan Kamis (28/11/2019), IHSG masih loyo 6,6 poin (0,09%) ke 6.019. Indeks LQ45 juga turun 1,3 poin (0,14%) ke 959.
Pada jeda siang, IHSG masih melemah. Tercatat pada sesi I IHSG turun 19,78 poin (0,33%) ke 6.003,26.
Kondisi itu terus berlanjut hingga perdagangan berakhir. Terakhir IHSG hari ini ditutup anjlok 69,979 poin (1,16%) ke posisi 5.953,06. Sementara indeks LQ45 melemah 15,18 poin (1,58%) ke 946.005.
Perdagangan saham terpantau moderat dengan frekuensi perdagangan saham 501.435 kali transaksi sejumlah 8,9 miliar lembar saham senilai Rp 6,03 triliun. Sebanyak 100 saham menguat, 314 saham melemah dan 129 saham stagnan.
Pada perdagangan Selasa (26/11) bursa saham Wall Street kompak ditutup dalam zona hijau, di mana S&P 500 memimpin penguatan sebesar 0,22%, disusul Dow Jones yang naik 0,19% dan Nasdaq positif 0,18%.
Penguatan tersebut terjadi seiring dengan pernyataan dari presiden Amerika Serikat (AS) yang menyebut bahwa kesepakatan dagang AS-China fase I akan segera tercapai dalam waktu dekat, optimisme tersebut membuat ketiga indeks utama AS kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa.
Sementara pagi tadi bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat. Dow Jones ditutup 28.164,00 (+0,15%), NASDAQ ditutup 8.705,17 (+0,66%), S&P 500 ditutup 3.153,63 (+0,42%). Bursa AS ditutup melanjutkan penguatan pada hari rabu lalu.
Penguatan terjadi setelah data ekonomi AS diumumkan. Data durable goods order meningkat 0,6% di mana ekonom memprediksikan pada bulan Oktober menurun 0,8%, data 3Q19 direvisi meningkat dari 1,9% menjadi 2,1% serta data claim pengangguran menurun dari 227.000 menjadi 213.000. The Fed memberikan komentar terhadap data ekonomi tersebut masih terlihat positive di masa mendatang.
(das/hns)