Menurut Anies gagasan-gagasan Ciputra tentang penataan Kota Jakarta tumbuh bukan dari sekadar membaca, melainkan juga dari pengalaman di Jakarta. Anies mengaku sebelum masuk pemerintahan pernah beberapa kali berdiskusi tentang penataan Jakarta dengan Ciputra.
"Kita beberapa kali diskusi, sebelum saya bertugas di pemerintahan itu beberapa kali diskusi dengan beliau tentang penataan kota. Gagasan-gagasan itu, gagasan yang tumbuh karena pengalaman, bukan saja karena bacaan beliau lintas wilayah dunia, tapi karena pengalaman di kota Jakarta," tutur Anies usai melayat di Ciputra Artpreneur Jakarta, Kamis (28/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, gagasan Ciputra tentang penataan Jakarta adalah kota di mana warganya lebih banyak berjalan kaki, sehingga lebih banyak interaksi terjadi. Anies mangatakan gagasan Ciputra tersebut persis seperti yang sedang digarap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yaitu membangun trotoar.
"Keinginannya (Ciputra) bagaimana Jakarta menjadi kota di mana warganya lebih banyak berjalan kaki, lebih berinteraksi dan persis yang kita kerjakan pula sekarang, lebih banyak trotoar. Jadi bukan bicara satu jalur, itu beliau bicara kota lebih luas," tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Anies juga mengenang Ciputra sebagai sosok yang berjasa buat Jakarta. Ciputra, kata dia, telah 50 tahun lebih mengabdi pada kemajuan Jakarta.
Ciputra memiliki peninggalan berupa Ancol, penataan Pasar Senen hingga peremajaan kota.
"Jadi kita di Jakarta merasa kehilangan seorang pribadi yang lebih 50 tahun hidupnya dipakai untuk mengabdi bagi kemajuan kota ini. Mulai ketika beliau merancang Senen masih era Bapak Gubernur Soemarno, sebelum Pak Ali Sadikin itu tahun 1961. Kemudian Ancol dan lain-lain," kata Anies.
"Dan peninggalan beliau dari mulai Ancol, Senen, urban region atau peremajaan kota yang dilakukan 1960-an sampai sekarang kita rasakan," sambung Anies.
(hns/hns)