Jakarta - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengenang taipan properti Ciputra. Kisah dan kenangannya kepada Ciputra dia tulis di blog pribadinya disway.id.
Mengawali kisahnya, Dahlan menyebut bahwa sosok Ciputra tidak tergantikan. Dia juga menyatakan bahwa tidak ada lagi sosok pejuang yang berhasil memajukan sebuah perusahaan daerah dan mendapatkan apresiasi yang besar.
"Tidak ada lagi orang seperti Ciputra, yang meninggal dunia di Singapura 27 November lalu di usia beliau yang 88 tahun. Tidak akan ada orang yang berjuang keras untuk memajukan sebuah perusahaan daerah, lalu mendapat penghargaan besar seperti beliau," tulis Dahlan dalam blognya, disway.id, dikutip Jumat (29/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk mendapat saham, biarpun kecil," lanjutnya.
Memang Ciputra sendiri dikenal karena kepemimpinannya pada perusahaan daerah milik Pemprov DKI Jakarta, PD Pembangunan Jaya. Dahlan juga bercerita bahwa di bawah Ciputra perusahaan kecil minim modal itu maju pesat. Menurut Dahlan, Ciputra cuma diberikan proyek pasar Senen sebagai satu-satunya modal.
"Awalnya Ciputra memajukan perusahaan daerah milik Pemda DKI Jakarta, yang belakangan terkenal dengan nama PT Pembangunan Jaya. Itulah karir pertama Ciputra di dunia usaha setelah beliau lulus dari ITB Bandung. Beliau dipercaya oleh Gubernur Jakarta Soemarno," kisah Dahlan.
"Tidak diberi modal. Hanya diberi proyek: Pasar Senen," lanjutnya.
Tak disangka tak dinyana, Ciputra justru sukses besar. Hingga akhirnya dia ditunjuk memimpin perusahaan daerah ini sampai 7 periode gubernur lamanya.
"Di tangan Ciputra perusahaan daerah itu maju pesat. Lebih maju lagi di zaman Gubernur Ali Sadikin, yang gila membangun itu. Gubernur berikutnya memercayainya lagi, sampai tujuh gubernur," ungkap Dahlan.
Bukan cuma berhasil memimpin, di PD Pembangunan Jaya, Ciputra disebut berhasil menelurkan banyak penerus. Salah satunya Eric Samola yang menjadi mentor hidup Dahlan. Usai banyak mengorbitkan pemimpin muda, menurut Dahlan Ciputra makin kurang pekerjaan, ujungnya dia membesut berdirinya PT Metropolitan Development.
"Setelah melahirkan banyak pemimpin muda di perusahaan daerah itu, salah satunya Eric Samola mentor saya. Ciputra menjadi 'kurang pekerjaan'. Di masa 'kurang pekerjaan' itulah Ciputra melahirkan usaha baru. Bukan lagi Pembangunan Jaya tapi rasa Pembangunan Jaya: PT Metropolitan Development, yang deretan gedungnya bermegah di Jalan Thamrin Jakarta itu," cerita Dahlan.
Perusahaan barunya ini dibesut Ciputra dengan jajaran petinggi senior PD Pembangunan Jaya. Dahlan menyebutkan ada empat orang, mereka lah yang berkontribusi besar memajukan perusahaan.
"Di Metropolitan Development, Ciputra hanya melibatkan para senior di jajaran pimpinan puncak PT Pembangunan Jaya. Empat orang yang sama-sama sangat berjasa di awal memajukan Pembangunan Jaya. Yang sama-sama masih merasa punya kapasitas lebih, yang sama-sama sudah 'kekurangan pekerjaan'," lanjut Dahlan.
Waktu terus berjalan anak Ciputra pun beranjak dewasa. Melihat hal tersebut, akhirnya dia mendirikan perusahaan sendiri. Kali ini punya keluarga, 100% rasa Ciputra, 100% juga dimiliki hanya oleh keluarga.
"Anak-anak Ciputra mulai besar, yang empat orang itu, dua wanita, dua laki-laki. Mulai pula punya menantu. Pun Ciputra Mendirikan Grup Ciputra. Yang 100% rasa Ciputra, ang 100% milik keluarga," jelas Dahlan.
Lewat Ciputra Group, Dahaln mengatakan Ciputra tidak lagi harus bertanggung jawab kepada siapapun. Baik negara maupun mitra bisnis, semua dilakukannya sendiri, untungnya pun buat sendiri.
"Di sini Ciputra tidak harus lagi bertanggung jawab pada negara (Gubernur dan DPRD). Seperti di PT Pembangunan Jaya. Tidak pula harus bertanggungjawab pada partner, seperti di Metropolitan.
Ciputra hanya bertanggung jawab pada keluarganya sendiri. Tanpa mitra bisnis atau atasan, Ciputra pun bebas menempatkan anak cucunya dalam perusahaan. Pontennya: sukses.
"Di Ciputra Group, Ciputra hanya bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Di sinilah Ciputra bebas mengangkat anaknya sendiri, menantunya, cucunya dan siapa pun menjadi eksekutif perusahaan. Sekali lagi: sukses," ujar Dahlan.