Jokowi menyadari, pengelolaan BUMN saat ini harus diperbaiki dengan tuntas.
"Yang jelas, saya ingin pengelolaan di BUMN diperbaiki, baik perombakan total, maupun manajemen yang ada," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua aset yang dimiliki BUMN harus produktif. Jangan sampai ada aset yang tidak produktif, sehingga mengurangi produktivitas yang ada di manajemen yang ada," ungkap Jokowi.
Jumlah BUMN sampai saat ini ada 142 perusahaan. Sayangnya yang berkontribusi terhadap penerimaan negara hanya beberapa saja. Bahkan, masih banyak BUMN yang menerima suntikan modal dari negara.
Dapat diketahui, selama Erick Thohir menjabat sebagai Menteri BUMN sudah ada beberapa perusahaan yang dirombak. Mulai dari PT Pertamina (Persero), PT BTN (Persero), dan holding tambang MIND ID.
Erick juga melakukan penyegaran struktur organisasi dengan merombak struktur pejabat eselon I Kementerian BUMN, meliputi sekretaris kementerian dan deputi, karena saat ini sudah memiliki dua wakil menteri.
(hek/fdl)