Sri Mulyani Ungkap 7 BUMN Disuntik Modal Triliunan tapi Malah Rugi

Sri Mulyani Ungkap 7 BUMN Disuntik Modal Triliunan tapi Malah Rugi

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 02 Des 2019 15:32 WIB
Foto: Ilustrator Edi Wahyono
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini buka-bukaan tentang penyertaan modal negara (PMN) dari tahun ke tahun. Salah satunya yang dibuka adalah kinerja keuangan dari BUMN yang menerima PMN.

Sri Mulyani pun membongkar tentang BUMN yang justru merugi meskipun telah disuntik PMN. Setidaknya ada 7 BUMN dari 41 penerima PMN yang merugi di 2018

"7 BUMN yaitu PT Dok Kodja Bahari, PT Sang Hyang Seri, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, PT Pertani, Perum Bulog, dan PT Krakatau Steel," ujarnya di ruang rapat Komisi XI, gedung DPR, Jakarta, Senin (2/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Di 2015 dan 2016 ada 8 BUMN yang merugi dari 41 penerima PMN. Di 2017 ada 3 BUMN merugi dari 41 penerima PMN.

Dari 2015 hingga 2018 pemerintah sudah menyalurkan PMN secara total mencapai Rp 130,4 triliun. Terdiri dari 2015 Rp 65,6 triliun, 2016 Rp 51,9 triliun, 2017 Rp 9,2 triliun dan 2018 Rp 3,6 triliun.

Tahun 2020 pemerintah menyiapkan PMN untuk BUMN sebesar Rp 18,7 triliun baik tunai maupun non tunai. Angka itu lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 20,3 triliun.


Para BUMN yang merugi di 2018 itu pun tak mendapatkan jatah untuk PMN 2020. Terdapat 7 BUMN dan 1 khusus untuk penguatan neraca transaksi berjalanan.

Pertama PT SMF sebesar Rp 2,5 triliun, PT Hutama Karya (HK) Rp 3,5 triliun, Permodalan Nasional Madani sebesar Rp 1 triliun, PT Geo Dipa Energi sebesar Rp 0,7 triliun, PT PLN sebesar Rp 5 triliun, PT PANN sebesar Rp 3,76 triliun, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebesar Rp 0,27 triliun.

Sementara PMN untuk penguatan transaksi berjalan sebesar Rp 1 triliun. Saluran ini untuk meningkatkan kinerja ekspor dan menekan impor khususnya impor migas melalui investasi kepada BUMN.


(das/dna)

Hide Ads