20.000 Ton Beras Bulog Terancam Busuk, Mau Diapakan?

20.000 Ton Beras Bulog Terancam Busuk, Mau Diapakan?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 03 Des 2019 09:15 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas)/Foto: Vadhia Lidyana/detikcom
Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menegaskan bahwa 20.000 ton beras yang turun mutu atau terancam busuk tak dibuang begitu saja.

"Jadi tidak berarti semua dibuang, tidak," ungkap Buwas di kantornya, Jakarta, Selasa (3/12/2019).


Ia menyebutkan ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan untuk beras-beras tersebut. Pertama, yakni dijual dengan harga murah jika dinyatakan masih layak konsumsi. Lalu, dialihfungsikan menjadi tepung atau pakan ternak. Terakhir jika memang tak layak konsumsi maka beras tersebut dapat diolah jadi ethanol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah ini bisa digunakan, dijual dengan harga yang diturunkan. Karena sudah tidak lagi standar premium. Atau sudah tidak bisa digunakan, beras kita ubah jadi tepung. Atau juga bisa kita jual untuk pakan ayam, diubah. Tentu harganya akan selisih, turun. Atau yang dinyatakan sama sekali tak layak konsumsi baik hewan apalagi manusia maka akan dimanfaatkan untuk apa? Umpama yang paling rendah sekarang itu bisa dibuat menjadi ethanol," terang Buwas.


Dalam menentukan alternatif tersebut, Buwas menunggu hasil pengecekan dari laboratorium, BPOM, dan juga rekomendasi Kementerian Pertanian (Kementan).

"Ada tahapannya. Melalui proses pemeriksaan laboratorium, dan Badan POM. Dan juga memperoleh rekomendasi Kementan," pungkas Buwas.


(ara/ara)

Hide Ads