Ada Ledakan di Monas, Bikin Investor Ragu Tanam Duit di RI?

Ada Ledakan di Monas, Bikin Investor Ragu Tanam Duit di RI?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 03 Des 2019 16:00 WIB
Lokasi Ledakan di Monas/Foto: Lisye Sri Rahayu/detikcom
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pasca ledakan di Monas, Jakarta Pusat pagi tadi. IHSG juga parkir di zona merah pada jeda siang.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto berpendapat bahwa sentimen investor dalam pembukaan IHSG pagi ini menurun.

"Kalau tadi ketika memang insiden terjadi, kemudian banyak pemberitaan yang memang berdampak ke IHSG, apalagi itu terjadi ketika pembukaan kan, pagi-pagi," kata Eko kepada detikcom, Selasa (3/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Eko mengatakan bahwa insiden ledakan tersebut hanya memberikan dampak jangka pendek terhadap sentimen investor.

"Pada saat kejadian itu ya pasti ada aksi-aksi spekulatif. Terus kemudian juga persepsi investor untuk jangka pendek saya rasa memang ada. Buktinya tadi awal pembukaan IHSG turun, mungkin itu bagian dari respons situasi keamanan karena insiden tadi pagi," jelas Eko.


Ia menilai, usai pihak Kepolisian memberikan keterangan mengenai ledakan granat di Monas, sentimen investor kembali membaik.

"Tapi saya rasa penjelasan dari Kepolisian tadi cukup memberikan dampak yang positif, menenangkan bahwa ini bukan serangan teroris pada umumnya. Buktinya masyarakat kembali beraktivitas normal," ujar dia.

Menurut Eko, jika pada sesi siang dan juga penutupan IHSG sore ini masih terparkir di zona merah, maka dampaknya lebih kepada faktor global atau fundamental ekonomi.

"Artinya kalau pun ada pergerakan di sesi siang ini terkait IHSG, maupun nilai tukar saya rasa sudah bukan dampak dari insiden tadi pagi. Mungkin lebih ke pada aspek-aspek yang lain, seperti fundamental ekonomi, atau pergerakan di ekonomi globalnya, saya rasa lebih ke arah situ," tegas Eko.


Meski begitu, Eko mengimbau agar aparat Kepolisian memperketat garda keamanan nasional. Pasalnya, investor atau pelaku usaha pasti akan menurunkan kepercayaannya jika ada gejolak di Indonesia. Dalam mewujudkan cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggenjot ekonomi, ia meminta agar tak hanya tim ekonomi yang bekerja keras, namun juga aparat keamanan.

"Karena kecenderungannya masyarakat dunia usaha secara umum pesimistis, apalagi ditambah dengan kejadian faktor keamanan. Apalagi pemerintah sekarang, Pak Presiden mau menjaring investasi, itu tolak ukurnya salah satunya adalah faktor keamanan," pungkas Eko.


(ara/ara)

Hide Ads