Edhy Prabowo Janji Tekan Harga Pakan Ikan, Begini Caranya

Edhy Prabowo Janji Tekan Harga Pakan Ikan, Begini Caranya

Eko Susanto - detikFinance
Jumat, 06 Des 2019 22:30 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo/Foto: Andhika Prasetya/detikcom`
Magelang - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, akan membantu mesin pembuat pakan bagi kelompok-kelompok pembudidaya ikan tawar. Hal ini dilakukan untuk mengatasi harga pakan.

"Kami janji tentang permasalahan pakan, disini (Perbenihan dan Budidaya Ikan Tawar Ngrajek milik Provinsi Jawa Tengah) akan kami bantu untuk mesin pembuat pakan untuk pakan ikan modern supaya nanti dapat diajarkan ke masyarakat bagaimana membuat pakan ikan yang benar. Disamping itu, kita juga akan bantu di setiap kelompok-kelompok pembudidaya pakan ikan mandiri. Ini langkah pertama untuk mengatasi harga pakan," kata Edhy kepada wartawan usai panen benih ikan nila merah di Perbenihan dan Budidaya Ikan Tawar Ngrajek, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang berada di Kabupaten Magelang, Jumat (6/12/2019).

Adapun untuk lahan Perbenihan dan Budidaya Ikan Tawar Ngrajek seluas hampir 5,3 hektare. Menteri pun melihat perihal indukan ikan yang ada cukup bagus dan bisa menjadi modal untuk Jawa Tengah di sektor perikanan darat. Kemudian guna mengatasi perihal pakan ikan tersebut, juga akan melakukan komunikasi dengan para pengusaha pembuat pakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kedua, kita juga akan berkomunikasi dengan para pengusaha pembuat pakan. Saya yakin, mereka paham dengan masalahnya. Saya mau tahu, apa penyebab harga pakan kok mahal. Dulu, lima tahun awal tahun di Komisi IV anggaran pakan mereka ini 40 persen, sekarang sudah 70 persen ongkos produksi dari pakan saja. Ini lima tahun sudah naik 30 persen, masalahnya gimana. Nah, kami mau tahu, apakah itu masalahnya di distribusi atau masalahnya terlalu banyak perantara. Nah ini akan kita cari jalan keluarnya," kata Edhy.


"Kalau dari sisi harga sebenarnya sih, kita sudah tahu situasi ekonomi, kita paham, nggak kalaupun naik-naik 10 persen saja harusnya. Ini kita harus lihat dan sebagian sudah sangat paham, ingin berbicara. Dua cara ini mudah-mudahan bisa menjawab. Katakanlah kalau turun menjadi 50 persen kan sudah untung kira-kira 20 persen, nah nanti terus kita tekan-tekan sehingga pakan tetap menjadi prioritas, tapi yang paling penting apa. Si pembudidaya nggak ngambek, ada etos, ada semangat sehingga mereka semakin banyak, kuantitas seorang pembudidaya dan kualitasnya juga semakin baik karena kebutuhan ikan air tawar, apalagi nila sangat besar di dunia," ujarnya.

Menyinggung dampak kenaikan harga pakan tersebut, kata dia, dampaknya para pelaku pembudidaya enggan untuk menggeluti karena sebelum menjual menuju pasar sudah rugi.

"Yang jelas. Yang jelas, dampaknya para pelaku pembudidaya ini semakin ke sini, semakin enggan untuk menggeluti karena begitu sudah masuk, belum dagang ke pasar, sudah rugi," tuturnya.


Benih Unggul

Setiap daerah memiliki keunggulan masing-masing mengenai benih ikan tawar. Sejauh ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) belum melakukan pengiriman bibit benih ikan antardaerah.

"Ya setiap daerah punya keunggulan masing-masing. Kami belum berbicara pengiriman antarbibit, tapi memang faktanya sudah ada juga yang antarwilayah dari Jambi ke Palembang, itu juga ada," kata Edhy Prabowo.

"Tapi yang jelas, anda harus pahami bahwa KKP ini punya sumber bibit cukup banyak, walaupun mungkin kalau kita akan mendorong perikanan budidaya karena perintah presiden itu, perikanan budidaya harus didorong gencar, kenapa. Disini salah satu jawaban untuk lapangan pekerjaan dan devisa negara, tapi kalau kita sudah begitu gencar mendorong ini kan produksi kita sekarang ini belum sampai 7 juta ton setahun," katanya.


Edhy berharap, produksi ikan ini bisa meningkat. Sejauh ini KKP sudah membuat pola dan modelnya sehingga diharapkan nantinya bisa meningkat.

"Kita harapkan ini bisa meningkat lebih. Saya belum tahu, akan ke angka berapa, tapi saya harapkan sekarang kami sudah membuat pola, modelnya seperti apa untuk perikanan budidaya yang di tawar, yang di daratan perikanan budidaya yang di payau, perikanan budidaya yang di laut. Jawa Tengah memiliki semua," kata dia.

Hide Ads