Hal tersebut dia sampaikan saat talkshow di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan.
"Harapannya ke KPK, kalau kita bicara pencegahan ya KPK seperti itu, kalau KPK tidak dianggap sebagai ancaman. Tapi KPK sudah dianggap sebagai institusi yang ikut menjaga, maka anda mungkin memenangkan hampir 95 peperangan itu," kata dia Senin (9/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dominating ketakutan, kekhawatiran apalagi sampai merasa ini adalah ancaman maka seluruh sistem akan ikuti tone seperti itu. Dan itu very high cost, sangat tidak pasti dan itu pasti dari sisi ekonomi menjadi beban yang luar biasa," lanjutnya.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa mungkin sebenarnya 97,5% ASN atau PNS adalah orang baik yang tidak berniat untuk korupsi. Oleh karenanya harus ada kepercayaan yang terbentuk antara ASN dan KPK.
"Dan kalau ASN merasa (KPK) ini adalah partnernya maka akan terjadi trust karena di dalam masyarakat atau bangsa kalau ada trust itu ekonominya akan maju luar biasa," terangnya.
Sebaliknya, jika tidak ada kepercayaan itu dan justru sistem yang dibangun memunculkan kecurigaan malah akan menciptakan ketidakpastian.
"Kalau kita nggak ada trust maka sistem yang dibuat adalah sistem mencurigai. Akhirnya tidak ada yang berani membuat keputusan sehingga akhirnya segala sesuatu menjadi sama sekali tidak ada kepastian," tambahnya.
Namun Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memahami bahwa hal tersebut menjadi tantangan yang berat buat KPK.
"Menurut saya tugas paling berat dari KPK memindahkan mindset itu, menciptakan society yang base on trust," tambahnya.
(toy/dna)