Menanggapi itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menyebut hal itu tidak hanya terjadi pada Garuda, melainkan juga pada perusahaan BUMN-BUMN lain.
"Dia (BUMN) sering sekali digunakan untuk merangkap jabatan oleh induk perusahaan seperti Garuda, dan itu banyak sebetulnya di BUMN lain," tutur Said saat dihubungi detikcom, Jumat (13/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said menjelaskan, penyakit BUMN sekarang adalah banyaknya anak perusahaan di luar bisnis induk yang tidak memberikan kontribusi apapun.
"Jadi penyakit anak BUMN sekarang itu adalah banyak sekali yang di luar bisnis inti induknya," pungkasnya.
Seperti diketahui bersama, PT Pertamina (Persero) disebut memiliki lebih dari 140 anak usaha. Sampai saat ini belum diketahui apa saja anak usaha tersebut.
"Ya nggak tahu (jumlahnya), Pertamina saja 142. Belum (dihitung totalnya)," kata Erick di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
(dna/dna)