Jakarta -
Pengusaha yang mengeluhkan banyaknya anak, cucu hingga cicit yang didirikan oleh badan usaha milik negara (BUMN) menjadi berita terpopuler detikFinance hari ini. Kepanjangan tangan dari perusahaan pelat merah itu 'mengambil jatah' swasta.
Selain itu produk minuman Pepsi yang memutuskan untuk pamit dari Indonesia juga jadi sorotan. Berdasarkan pernyataan Juru Bicara PepsiCO yang beredar di awak media, PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) dan PepsiCo Inc (PepsiCo) sepakat mengakhiri kontrak.
Perhatian pembaca juga tertuju pada rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo untuk membuka kembali ekspor benih lobster karena menuai polemik. Menurut Edhy, ekspor benih lobster dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berita terpopuler keempat, para distirbutor obat alias Pedagang Besar Farmasi (PBF) mengeluhkan tunggakan pembayaran utang jaminan kesehatan nasional (JKN) untuk BPJS Kesehatan. Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) mencatat hingga November 2019, masih ada utang Rp 6 triliun yang belum terbayarkan.
Kelima adalah Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau biasa disebut Tol Japek Layang mulai dibuka untuk umum hari ini, Minggu (15/12/2019). Tol mulai dibuka pada pukul 06.00 WIB di mana untuk sementara waktu dioperasikan tanpa tarif alias gratis.
Mau tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler
detikFinance berikut ini:
1. Anak-Cicit BUMN RakusKetua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani bahkan heran anak cicit BUMN punya bisnis seragam hingga jualan roti.
"Mereka (BUMN) banyak membikin bukan cucu, (tapi) sampai cicit yang bisa dikerjakan oleh pengusaha, UMKM, seperti contohnya perusahaan BUMN yang bikin seragam, cicitnya. Kemudian ada yang bikin pabrik roti," kata dia saat dihubungi detikcom, Minggu (15/12/2019).
Tak sampai di situ, jasa wrapping atau membungkus koper di bandara pun dikerjakan oleh anak atau cicit BUMN. Dirinya pun mengetahui hal tersebut karena pelaku UMKM mengadukan kondisi tersebut ke Kadin.
"Itu kan bisa dikerjakan oleh UMKM di daerah. Saya tahu soalnya UMKM daerah ngomong ke saya juga," sebutnya.
Dia mengaku sudah menyuarakan masalah di atas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 3 tahun lalu.
2. Pepsi Kalah Lawan Coca-Cola?
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan keputusan Pepsi meninggalkan Indonesia karena kalah saing dengan Coca-cola.
"Bisa jadi karena mereka (Pepsi) kalah saing dengan Coca-cola," kata Andi saat dihubungi detikcom, Minggu (15/12/2019).
Meskipun kalah saing di Indonesia, Andi menyebut tidak menutup kemungkinan jika Pepsi jadi penguasa pasar di negara lain dan ingin lebih fokus ke sana.
"Mungkin Pepsi memilih untuk sudah deh di Indonesia kita ngalah saja tapi mungkin di negara lain mereka jadi penguasa market jadi mereka lebih fokus di sana saja, bisa jadi kayak gitu," terang dia.
Terakhir, Andi bilang, keputusan Pepsi hengkang dari Indonesia bisa saja karena dianggap bisnisnya sudah tidak menguntungkan.
3. Dilema Ekspor Benih Lobster
Selama ini kebijakan pelarangan ekspor benih lobster dianggap belum mampu menekan angka penyelundupan di Indonesia.
"Ini sedang dibahas terus ya. semua opsi kita buka. Kita lihat ya, dan nanti akan diputuskan, diumumkan pada waktunya," ucapnya saat di Balairung UGM, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Minggu (15/12/2019).
Edhy melanjutkan, bahwa pembukaan kembali izin ekspor benih lobster bukannya tak berdasar. Politikus Partai Gerindra ini menilai banyak orang yang hidupnya bergantung dengan mencari dan menjual lobster.
"Tapi juga jangan demi alasan lingkungan saja pertumbuhan ekonomi kita tunda, ini dua-duanya harus jalan. Jadi lingkungan terawat, terjaga dengan baik dan pertumbuhan ekonomi juga terjadi," sambung Edhy.
Di samping itu, rencana membuka pasar ekspor benih lobster juga berkaca dari banyaknya nelayan yang hidup dari mencari benih lobster dan selanjutnya dijual. Karena itu, Edhy mengaku tidak bisa menghentikan rencana tersebut.
Menyoal belum efektifnya kebijakan pelarangan ekspor lobster pada periode Pemerintahan 2014-2019, Edhy enggan menanggapinya secara detail.
4. Utang BPJS ke Toko Obat
Utang ini disebut menyulitkan para distributor, perusahaan-perusahaan farmasi ini kesulitan mengatur cash flow atau bahkan bisa gulung tikar. Imbasnya ke program JKN adalah kekosongan obat-obatan.
Menurut Direktur Eksekutif GPFI Darodjatun Sanusi meskipun pemerintah sudah memberikan dana tambahan untuk BPJS Kesehatan, nyatanya dari utang Rp 6 triliun di bulan November hanya baru terbayarkan sebanyak 5% atau sekitar Rp 450 miliar.
"Meskipun pemerintah sudah mencairkan dana tambahan untuk BPJS sebesar Rp 9,3 triliun di akhir November 2019, namun berdasarkan pantauan GPFI, para Distributor Farmasi hanya menerima kucuran dana dari Faskes JKN sekitar Rp 450 miliar atau sekitar 5% saja," ungkap Direktur Eksekutif GPFI Darodjatun Sanusi dalam keterangan tertulis yang dikutip detikcom, Minggu (15/12/2019).
Jumlah itu pun, disebut Darodjatun belum termasuk tunggakan Apotek PRB (Program Rujuk Balik) BPJS Kesehatan ke PBF, diperkirakan nilainya lebih dari Rp 1 triliun. Pembengkakan utang ini juga terjadi pada usia piutang yang meningkat dari 60 hari menjadi 155 hari.
Darodjatun mengatakan, kondisi ini sangat membebani kelangsungan usaha Distributor Obat. PBF harus menanggung beban tambahan modal kerja yang sangat besar dan bunga pinjaman bank yang besar.
"Pada akhirnya beban tersebut menurunkan tingkat profitabilitas Distributor Obat yang saat ini sudah sangat rendah," kata Darodjatun.
5. Japek Layang Mulai Dibuka
Demikian disampaikan Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis Sabtu kemarin (14/12/2019).
"Mulai besok pagi (hari ini), pengguna jalan, khususnya yang menempuh jarak jauh, dapat mulai menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) yang membentang dari Simpang Susun Cikunir hingga Karawang Barat tanpa tarif untuk sementara waktu," ujar Heru.
Heru juga mengingatkan kembali akses pengguna jalan untuk dapat melewati jalan tol layang terpanjang di Indonesia ini.
"Untuk arah Cikampek, pengguna jalan dapat melalui Jalan Tol Dalam Kota dari arah Halim/Cawang dan masuk ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) melalui akses di Km 10 Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah," jelas Heru.
Sedangkan untuk pengguna jalan dari arah Jalan Tol JORR dari arah Jatiasih, Heru menjelaskan bahwa pengguna jalan dapat masuk melalui akses Km 45 Jalan Tol JORR, sementara untuk pengguna jalan dari arah Rorotan masuk di akses Km 46 Jalan Tol JORR.
Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]