"Kita akan ekspor beras. Kita persiapkan sampai Maret, termasuk ke China kita ekspor, kita jajaki," kata Syahrul usai rapat koordinasi pembahasan tentang pangan di kantor Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Ia menargetkan ekspor beras ke China bisa menyentuh angka 100.000 ton. Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan lahan dan bibit terbaik untuk beras yang akan diekspor nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapan kita mendekati 100.000 ton. Dipersiapkan dimulai dari proses lahannya di mana, bibitnya, dan sebagainya," imbuh dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan Syahrul untuk merealisasi ekspor beras mulai 2020. Hal itu menjadi keputusan rapat terbatas (ratas) mengenai pengelolaan cadangan beras pemerintah (CBP) di kantor Presiden, Jakarta Pusat.
"Tadi dalam ratas (rapat terbatas) ada perintah baru dari Bapak Presiden. Saya diminta untuk mempersiapkan untuk ekspor beras," kata Syahrul di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Syahrul menambahkan rencana ekspor beras itu mulai dipersiapkan sejak sekarang. Beras yang nantinya diekspor berkualitas premium.
"Sehingga kita tidak hanya melihat Indonesia, kita tidak hanya bicara tentang impor saja, tapi mulai tahun ini saya diperintahkan untuk mempersiapkan beras premium untuk ekspor ke beberapa negara," jelasnya.
(hns/hns)