Usai rapat, Agus mengatakan pemerintah menjamin ketersediaan pasokan pangan tahun depan.
"Tadi bahas masalah daging ya. Kita baru bahas teknisnya untuk kecukupan tahun depan," tutur Agus di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia belum mau bicara banyak terkait jumlah pasokannya. Dia bilang, akan ada pembahasan lanjutan dua minggu ke depan.
"Belum difinalisasi nanti masih ada pembahasan berikutnya berkaitan dengan daging kerbau maupun sapi termasuk beras. Jadi nanti akan ada tahapan lanjutan dua minggu lagi," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi membocorkan, tahun depan diperkirakan kebutuhan daging sapi dan kerbau akan mencapai 600 ribu ton.
"Kira-kira sama seperti tahun ini," ungkapnya.
Baca juga: Bulog Dapat Suntikan Rp 1 Triliun dari BJB |
Secara rinci, direncanakan tahun depan bakal impor daging kerbau sebanyak 60 ribu ton, dan sapi 550 ribu ekor.
"Tadi udah diputuskan sementara untuk 2020 rencana impor daging kerbau 60 ribu ton, sapi 550 ribu ekor," katanya.
Sementara untuk daging dan kerbau dalam bentuk olahan untuk industri sebanyak 129 ribu ton.
Dari mana impor berasal, Agung belum mengetahui pasti. Yang jelas, Agung bilang, bisa menekan harga pangan agar turun.
"Kita belum putusin. Ada Brazil, Argentina, juga kemudian Australia. Kita lagi pelajari," imbuhnya.
(dna/dna)