Usai menyambangi keramba di Telong Elong, Edhy menemui sejumlah pejabat setempat dan juga pembudi daya di Desa Telong Elong. Di sana, Edhy menerima aspirasi dari pembudi daya, salah satunya yang bernama Abdullah. Secara tegas, Abdullah menolak rencana membuka keran ekspor benih lobster.
"Kita sangat-sangat tidak setuju ada ekspor. Walaupun celahnya hanya 1% itu tidak bisa," tegas Abdullah.
Perlu diketahui, total pembudi daya lobster di kawasan tersebut, tepatnya yang memiliki keramba di Teluk Jukung berjumlah 413 orang. Abdullah menyampaikan, jika keran ekspor dibuka, mereka tak punya lagi kesempatan untuk membesarkan lobster dan menjualnya dalam bentuk yang siap konsumsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edhy pun merespons aspirasi dari Abdullah, dan juga pembudi daya lain yang menolak ekspor benih lobster. Edhy mengungkapkan, jika nelayan di Lombok Timur mampu membesarkan benih lobster dengan budi daya, maka rencana ekspor benih lobster hanya tinggal cerita.
"Ekspor benih lobster itu hanya istilah, masukan. Salah satunya ekspor benihnya, Kalau memang tidak ada yang budi daya. Tapi ternyata ada, kalau begitu kenapa diekspor?" urainya.
"Jadi ekspor itu cuma cerita, kalau ini semua ada, jadi ekspor itu tinggal cerita saja. Kita akan ekspor yang hasilnya," tambah Edhy.
Simak Video "Video: Polisi Buru Pemilik Koper Berisi 11 Ribu Benih Lobster di Batam"
[Gambas:Video 20detik]