Jakarta - Banjir yang melanda Jabodetabek pada Rabu (1/1/2020) melumpuhkan aktivitas ekonomi atau kegiatan bisnis. Sejumlah sektor usaha terdampak bencana tersebut, mulai dari ritel hingga jasa logistik.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani menjelaskan, banjir yang melanda Jabodetabek sangat merugikan pengusaha nasional.
"Banjir tentu saja sangat merugikan pengusaha nasional," kata Shinta kepada
detikcom Rabu malam, (1/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, listrik pun padam karena banjir melanda sehingga berimbas ke masyarakat yang terdampak.
Salah seorang warga Pekayon, Bekasi, Benedictus mengatakan kemarin dirinya mengalami lebih dari 24 jam padamnya listrik. Listrik di rumahnya mati sejak pukul 05.30 WIB hari sebelumnya.
"Mati listrik dari jam 05.30 sampai sekarang, sudah lebih dari 24 jam. Rumah saya nggak terkena banjir, ada dekat-dekat kawasan Pekayon genangan-genangan rendah tapi sekarang sudah surut," ujar Ben kepada detikcom kemarin.
Sejak kemarin PT PLN (Persero) mulai menyalakan gardu distribusi di sejumlah lokasi yang aman bagi masyarakat. Sebelumnya, PLN terpaksa memadamkan listrik di sejumlah wilayah Jabodetabek karena banjir.
Hingga pukul 07.00 WIB kemarin, dari 23.700 gardu distribusi yang ada di Jabodetabek sebanyak 2.468 gardu distribusi dipadamkan sementara, dan 2.437 gardu distribusi sudah menyala.
Beberapa gardu yang sudah mulai dinyalakan yakni Joglo, Karang Tengah Permai, Puri Beta Cipadu, Ciledug Indah, Kayumas, Taman Asri Gaga Larangan, Bintaro, Ciputat, Ciracas, Kebon Jeruk, Kramat Djati, Marunda, Pondok Gede dan sebagian di Pondok Kopi dan Menteng.
Kemungkinan posisi hari ini sudah ada pembaharuan area yang listriknya mulai normal kembali.
Pengiriman Barang TertundaJ&T Express menunda pengiriman barang ke sejumlah titik yang tidak memungkinkan ditembus akibat banjir. Sebab, banjir yang melanda Jabodetabek sejak kemarin ikut melumpuhkan akses transportasi hingga tak dapat dilewati.
"Pasti ada yang terkendala. Jadi kita pun lagi coba maksimalkan sebisa mungkin. Kita lihat area-area yang masih possible, dan yang nggak possible kita hold dulu untuk sementara," kata Key Account Manager J&T Express, Iwan Senjaya saat dihubungi
detikcom, Kamis (2/1/2020).
Dia tidak dapat memastikan hingga kapan proses pengiriman tertunda. Pasalnya itu tergantung kondisi di lapangan. Bila memang dirasa memungkinkan maka proses pengiriman barang pasti dilakukan ke pelanggan.
Jasa pengiriman barang PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) pun juga mengalami kendala pengiriman di beberapa titik wilayah Jabodetabek.
"Keterlambatan pengiriman pasti terjadi," kata VP Marketing JNE Eri Palgunadi kepada
detikcom, Rabu (1/1/2019).
Namun begitu, pihaknya akan terus memaksimalkan pengiriman. Terkait barang maupun paket pelanggan, dipastikan aman karena tidak ada gudang JNE yang tergenang air ataupun banjir.
Mal Sepi Pengunjung Hingga Hotel Jadi KorbanKetua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, banjir menyebabkan terjadinya penurunan sekitar 30% pada jumlah pengunjung mal di daerah Jakarta.
"Gandaria City turun 30%, dan yang datang kebanyakan sore. Kota Kasablanka juga turun lah kira-kira 25-30%," kata dia saat dihubungi detikcom, Kamis (2/1/2019).
Stefanus menjelaskan, adapun pengunjung mal yang datang lebih banyak mendatangi pusat makanan dan minuman.
"Itu pun rata-rata (pengunjung) ke food and beverage. Penjualannya lebih banyak makanan aja, terus bahan-bahan makanan," ungkapnya.
Selain berkurangnya pengunjung mal, banjir juga berdampak pada karyawan mal yang banyak tidak masuk.
"Karyawan banyak yang nggak bisa masuk. Saya sendiri nggak bisa berangkat, rumah nggak papa tapi di jalanan (banjirnya) sepinggang," ujar dia.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan, banjir sempat terjadi di Hotel Sultan tepatnya di basement 3 hingga masuk ke restoran.
"Kalau dampak banjir kemarin yang kena itu hanya beberapa. Di medsos (media sosial) juga viral masalah Hotel Sultan di basement 3-nya kena banjir terus juga ada yang naik sampai restoran," kata Haryadi kepada
detikcom, Kamis (2/1/2020).
Untuk dampak jumlah pengunjung, menurutnya banjir kemarin belum berpengaruh karena bersamaan dengan hari libur sehingga aktivitas masyarakat di hotel masih rendah.
"Kebetulan juga kan hari ini orang masih baru liburan tahun baru, jadi memang secara aktivitas masih rendah jadi dampaknya belum terlihat," ungkapnya.
Namun begitu, pihaknya berharap agar banjir ini tidak berlanjut sampai minggu depan agar tidak berdampak terhadap kegiatan bisnis seperti perhotelan.
"Kecuali kalau situasi ini terus-terusan berlanjut sampai minggu depan. Kalau hari Senin (6/1/2020) itu masih seperti ini ya tentunya dampaknya banyak lah," ujar dia.
Simak Video "Video: Hujan Deras Guyur Jakarta, Banjir Rendam 3 RT di Jagakarsa"
[Gambas:Video 20detik]