Seperti Perum Bulog, yang sempat mengalami gangguan untuk akses keluar masuk kendaraan menuju gudangnya yang terletak di Kelapa Gading. Diketahui kawasan Kelapa Gading juga salah satu titik banjir yang cukup parah.
"Ya akses keluar masuknya saja terganggu. Di Kelapa Gading saja (titik gangguan banjir), daerah Kelapa Gading," kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi saat dihubungi detikcom, Jumat (3/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kondisi gudang sendiri, pihaknya memastikan aman dari genangan banjir. Sehingga akibat hujan dan banjir kemarin tidak berdampak pada kualitas beras. Saat ini pun pendistribusian sudah berjalan dengan normal.
"Untuk saat ini kan sudah kering jadi kita siap mendistribusikan. Kemarin kita nggak (terlalu ada) kegiatan. Nggak ada distribusi beras yang terganggu karena gudang kita semua dalam kondisi aman," ujarnya.
Pihaknya pun akan mendistribusikan beras bagi korban yang kebanjiran. Untuk jumlahnya sendiri, pihaknya akan mengacu pada Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial.
Baca juga: Tol Dalam Kota Jakarta Masih Gratis! |
"Kalau sesuai dengan Permensos Nomor 22 tahun 2016, setiap Kabupaten Kota itu punya jatah 100 ton selama setahun. Kemudian untuk Provinsi itu punya alokasi 200 ton/tahun," jelasnya.
Pendistribusian beras kepada korban bencana banjir akan dikirim secara bertahap sesuai kebutuhan. Bulog akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mengetahui jumlah kebutuhan dan titik-titik lokasi bencana.
"Kami berkoordinasi dengan Kemensos, toh yang tahu lokasi kemudian jumlah bencana, jumlah korban kan Kemensos," ungkapnya.
(zlf/zlf)