Adu Murah Harga BBM, Tips Beli Rumah Saat Banjir

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Adu Murah Harga BBM, Tips Beli Rumah Saat Banjir

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 04 Jan 2020 21:20 WIB
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Sabtu (4/1/2020) adalah perbandingan harga BBM antara Pertamina dengan Total dan Shell. Harga BBM di Total dan Shell sendiri diturunkan di awal tahun ini.

Selain itu berita terpopuler lainnya adalah tips memilih rumah bebas banjir. Ada juga berita mengenai kapal-kapal asing yang masuk ke perairan Natuna.

Kapal asing masuk ke perairan Natuna karena kekayaan sumber daya alamnya. Hal ini menjadi daya tarik asing nekat masuk ke laut Natuna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 5 berita detikFinance terpopuler berikut ini >>>



Total dan Shell Turunkan Harga BBM, Murah Mana sama Pertamina?

Total dan Shell baru saja menurunkan harga BBM-nya. Keduanya menurunkan harga sejak tahun baru 2020. Dua badan usaha swasta ini sudah menurunkan harga, sementara itu Pertamina masih belum menurunkan harga. Lantas bagaimana perbandingan harga BBM Pertamina dengan Total dan Shell hari ini?

Pertamina menjual BBM Pertalite dengan Research Octane Number (RON) 90 dengan harga Rp 7.650 per liter. RON sendiri merupakan angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. RON menunjukkan kualitas bahan bakar.

Kemudian, Total dengan Performance 90 seharga Rp 9.150 per liter. Sementara, harga bensin Reguler dengan RON 90 dijual Shell seharga Rp 9.200 per liter.

Selanjutnya, Pertamina menjual Pertamax dengan RON 92 dengan harga Rp 9.850 per liter. Dengan RON yang sama, Total menjual Performance 92 di harga Rp 9.250 per liter, dan Shell Super dengan harga Rp 9.300 per liter.

Terakhir, dengan BBM jenis RON 95, Pertamina menjual Pertamax Turbo dengan harga Rp 11.200 per liter. Sedangkan Total dengan jenis yang sama menjual BBM Performance 95 seharga Rp 9.900 per liter. Lalu, Shell menjual Shell V-Power dengan harga RP 9.950 per liter.

Sebagai informasi, Pertamina menurunkan harga BBM per 5 Januari pukul 00.00 waktu setempat, ini daftarnya:
Pertamax mengalami penyesuaian dari harga semula Rp 9.850 menjadi Rp 9.200 per liter
Pertamax Turbo mengalami penyesuaian dari harga semula Rp 11.200 menjadi Rp 9.900 per liter
Pertamina Dex mengalami penyesuaian dari harga semula Rp 11.700 menjadi Rp 10.200 per liter
Dexlite mengalami penyesuaian dari harga semula Rp 10.200 menjadi Rp 9.500 per liter


Turun Sejak Tahun Baru, Ini Daftar Harga BBM Total dan Shell

Di awal tahun 2020, Total dan Shell menurunkan harga BBM-nya. Tidak main-main angka penurunannya mulai dari Rp 700-1.900 per liter.

Total menurunkan BBM paling besar senilai Rp 1.900 per liter pada BBM jenis Performance Diesel. Awalnya seharga Rp 12.050 per liter menjadi Rp 10.150 per liter.

Sedangkan, Shell menurunkan harga BBM terbesar pada BBM jenis Shell V-Power. Dengan harga awal Rp 11.600 per liter menjadi RP 9.950 per liter.

Dari hasil penelusuran detikcom, Sabtu (4/1/2020), berikut ini daftar harga terbaru BBM di Total dan Shell.
Total:
1. Performance 90 dari harga Rp 9.900/liter turun jadi 9.150/liter
2. Performance 92 dari harga Rp 10.200/liter turun jadi Rp 9.250/liter
3. 95 dari harga 11.550/liter turun jadi 9.900/liter
4. Performance Diesel dari harga 12.050/liter turun jadi Rp 10.150/liter

Shell:
1. Shell Reguler dari harga Rp 9.900/liter turun jadi 9.200/liter
2. Shell Super dari harga Rp 10.250/liter turun jadi Rp 9.300/liter
3. Shell V-Power dari harga Rp 11.600/liter turun jadi Rp 9.950/liter



KKP Ungkap Kapal Asing Sering Wira-wiri di Natuna, Ini Asalnya

Perairan Natuna memanas karena kapal coast guard China masuk tanpa izin ke wilayah Indonesia. Namun, China mengklaim daerah yang dilaluinya bukan teritori Indonesia.

Natuna sendiri memang sering dimasuki kapal nelayan asing. Menurut Plt. Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Aryo Hanggono masih jarang nelayan lokal yang melaut di Natuna. Kalaupun ada, kemungkinan hanya ada kapal yang kecil.

"Memang ada penjagaan, cuma ya kan nggak setiap hari, mahal BBM-nya kalau setiap hari. Pada saat kosong, mereka masuk tuh pinter mereka masuk. Selain itu, kapal ikan kita di sana nggak banyak, yang ada juga kecil-kecil," kata Aryo kepada detikcom, Sabtu (4/1/2020).

Aryo menyebutkan nelayan lokal kebanyakan melaut di daerah Dobo dan Arafura. Pasalnya, jenis ikan pelagis yang mudah ditangkap dan dijual ada di sana.

"Jadi kebanyakan golden fishing ground-nya tuh ke Arafura, Dobo. Kalau nelayan Jawa begitu. Di sana lebih banyak ikannya, ikan pelagisnya lebih banyak 2 setengah kali di sana," jelas Aryo.

Kemudian, wilayah Natuna jadi incaran kapal nelayan asing juga karena kaya hasil laut dan tempatnya pun strategis. Puluhan ribu kapal dari Malaysia, Thailand, Vietnam, hingga China disebut Aryo sering bolak-balik ke Natuna.

"Karena memang ada kedekatan geografis. Karena dekat dan banyak kekayaannya, puluhan ribu kapal itu. Mereka ini mau cari ikan tapi nggak mau jauh-jauh," ungkap Aryo

"Jadi Malaysia, Thailand, Vietnam, dan China maunya turun dikit dapat lah Natuna," katanya.

Selain itu, wilayah Natuna memang sering kosong. Maksudnya tanpa penjagaan, sebetulnya sudah ada penjagaan dan partroli namun tidak setiap hari. Ditambah lagi nelayan lokal jarang melaut di Natuna. Walaupun ada, itu juga hanya nelayan yang menggunakan kapal kecil.

"Memang ada penjagaan, cuma ya kan nggak setiap hari, mahal BBM-nya kalau setiap hari. Pada saat kosong, mereka masuk tuh pinter mereka masuk. Selain itu, kapal ikan kita di sana nggak banyak, yang ada juga kecil-kecil," kata Aryo.



Jenderal Iran Dibunuh AS, Harga Minyak Naik ke US$ 68/Barel

Serangan udara Amerika Serikat (AS) menewaskan Komandan Garda Revolusi Iran. Mayor Jenderal Qasem Soleimani, Komandan Pasukan Quds tewas dalam serangan udara AS di Baghdad pada Jumat (3/1) pagi yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump guna 'melindungi personel AS di luar negeri'.

Tewasnya pimpinan militer Iran diikuti kenaikan harga minyak. Harga minyak brent melonjak 3,6% ke level US$ 68,60 per barel pada Jumat (3/1) kemarin. Minyak berjangka AS juga naik 3,1% ke US$ 63,05 per barel. Ini merupakan kenaikan terbesar dalam sebulan terakhir dan harga tertinggi sejak September.

Tewasnya Jenderal Iran tersebut meningkatkan ketegangan di Timur Tengah yang menjadi rumah bagi negara-negara penghasil minyak. Presiden Iran Hassan Rouhani mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa ia kan membalas kejadian ini.

"Tindakan yang paling mungkin dilakukan adalah terhadap tanker dan fasilitas minyak," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior Asia Pasifik di Oanda dikutip dari CNN, Sabtu (4/1/2020).

Namun Halley ragu kenaikan harga minyak yang terjadi pada kemarin akan bertahan lama. Pasalnya, kenaikan harga minyak sebesar 14% pada September lalu yang terjadi karena fasilitas produksi Arab Saudi mengganggu 5% pasokan minyak global.



Mau Beli Rumah Bebas Banjir? Ini Tipsnya

Di musim hujan seperti sekarang ini, memilih hunian yang bebas banjir biasanya jadi pertimbangan penting. Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam memilih hunian yang tak rawan banjir.

Pengamat properti dari Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan, banjir merupakan bencana alam yang sulit ditebak. Menurutnya, tak ada lokasi perumahan yang bisa dijamin bebas dari banjir.

"Sekarang kadang-kadang bingung, ada juga lokasi yang sebelumnya nggak pernah banjir, terus kemudian kemarin banjir. Itu juga kan enggak bisa ditebak," kata Anton kepada detikcom, Sabtu (4/1/2020).

Yang bisa dilakukan para pencari rumah, kata Anton, adalah melakukan riset sebanyak-banyaknya mengenai rumah yang hendak dibeli. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah lokasi rumah bebas banjir atau tidak.

"Jadi dipelajari daerah-daerah mana yang rawan banjir, kalau hujan besar airnya susah surut. Itu mesti kumpulkan informasi. Kemudian disesuaikan dengan kebutuhannya dia. Kalau dia ingin lokasi di mana, ya itu disesuaikan terhadap kondisi rawan banjir atau tidaknya," jelasnya.

Selain itu, tambah Anton, calon pembeli juga harus memperhatikan kondisi pengembang perumahan. Yang harus diperhatikan ialah bagaimana cara pengembang mengatasi banjir di perumahannya.

"Mesti dibedakan dengan daerah-daerah yang establish dengan daerah-daerah yang baru. Kalau yang baru tentu pengembang harus memperhatikan. Dan pembeli juga harus tahu," katanya.

"Contohnya dulu Jakarta Green City, itu kan daerah banjir. Tapi pengembangnya punya strategi bikin danau besar untuk nampung air. Jadi cara-cara seperti itu, dan pembelinya juga harus jeli. Cari informasi," tuturnya.

Hide Ads