Finlandia Mau Terapkan Kerja 6 Jam/Hari Atau 4 Hari Seminggu

Finlandia Mau Terapkan Kerja 6 Jam/Hari Atau 4 Hari Seminggu

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 08 Jan 2020 11:35 WIB
PM Finlandia Sanna Marin/Foto: Jussi Nukari/Lehtikuva via AP
Jakarta - Pemerintah Finlandia memberikan penjelasan terkait wacana pengurangan jam kerja menjadi 24 jam seminggu, atau 4 hari selama 6 jam. Juru Bicara Pemerintah Finlandia Paivi Anttikoski mengatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Sanna Marin mencetuskan ide tersebut sebelum menjadi kepala pemerintahan di Desember lalu.

Mengutip Seattle Times, Rabu (8/1/2020), Marin melayangkan gagasan dalam diskusi panel Agustus lalu ketika ia menjadi Menteri Transportasi. Namun, belum ada upaya mendorong ide ini menjadi nyata ke depan.

Marin belum membicarakan gagasan tersebut pada rapat kabinet atau dalam koalisinya terkait proposal jam kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Simpang siurnya laporan soal penerapan jam kerja di Finlandia diduga berasal dari media Brussels, New Europe yang mencatat Marin mencetuskan rencana bekerja 6 jam per hari selama 4 hari dalam sepekan. Akan tetapi, rencana ini tak lagi terdengar sejak Marin menjadi PM.

Lalu apa yang sebenarnya Marin katakan?

Marin kala itu menjabat sebagai wakil ketua partai sosial demokrat yang berkuasa di Finlandia dan Menteri Transportasi dan Komunikasi di kabinet PM Antti Rinne. Ketika partainya mengadakan perayaan hari jadi ke-120 pada 17 Agustus 2019 hal ini mencuat. Partai sosial demokrat memiliki peranan yang sangat penting dalam sejarah industri, khususnya soal hak pekerja dan jam kerja.



Dalam sebuah diskusi kala itu, Marin berharap pekerja bisa bekerja dalam 4 hari seminggu atau maksimal 6 jam per hari.

"Apakah 8 jam kerja per hari dibutuhkan? Menurut saya mereka bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga dan melakukan hobinya. Ini merupakan rencana kita soal kerja," demikian dikutip koran Finlandia, Ilta-Sanomat mengutip pernyataan Marin.

Beberapa hari kemudian, Marin mencuit dalam akun Twitter-nya bahwa pengurangan jam kerja bermanfaat pagi karyawan.

"Kita harus berusaha meningkatkan produktivitas kerja di masa depan dan memastikan bahwa mereka menerima manfaatnya. Diskusi soal pengurangan jam kerja harus dilakukan," cuit Marin.


"Bekerja selama empat hari dalam seminggu atau 6 jam per hari dengan gaji yang cukup mungkin tak mungkin saat ini, tapi bisa menjadi kenyataan di masa depan," tambah Marin.

Sebelumnya di 2017, pemerintah Finlandia melalui PM Juha Sipila membuat program percobaan selama dua tahun untuk memberikan gaji bagi pengangguran yang dipilih secara acak. Mereka diberikan 560 euro (US$ 624) per bulan.

Birokrasi pemerintah juga dipangkas dan lapangan kerja ditingkatkan. Program tersebut dinilai meningkatkan kesejahteraan warga tapi tidak meningkatkan lapangan kerja.

Hide Ads