"Berkaitan dengan inovasi, dilihat negara di mana bapak ibu bertugas, ada apa di sana tolong informasikan," kata Jokowi saat membuka rapat kerja kepala perwakilan Republik Indonesia Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Jokowi meminta para dubes Indonesia mengamati setiap produk inovasi karena Indonesia juga ingin menerapkan hal serupa nantinya namun tidak tertinggal jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Wali Kota Solo ini mencontohkan seperti artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, virtual reality, lalu penemuan mengenai cell gas, cell oil, atau apapun produk inovasi yang ada di negara lain.
"Misalnya mengenai Amerika ada sesuatu yang baru apa. Mengenai AI, kita belajar belum rampung sudah keluar yang baru lagi. Barang ini apa informasikan," katanya.
"Mengenai VR, sudah sampai mana dan kita memulainya dari sebelah mana karena perubahan ini kalau enggak dikejar kita akan tertinggal," tambahnya.
Oleh karena itu Jokowi meminta kepada seluruh dubes RI untuk membuka jaringan seluas-luasnya, mengenali karakter pasar, hingga mampu memetakan peluang. Bila perlu, Kementerian Luar Negeri membuat key performance indicators (KPI) mengenai hal tersebut.
"Saya minta terakhir ke bu Menteri (Retno Marsudi) ada sebuah KPI yang jelas, yang terukur. Prestasi ini dihitung dari mana sih? harus ada angka-angka, ekspor naik berapa untuk China, untuk Amerika, untuk negara Afrika per duta besar, biar jelas yang berprestasi sama yang tidak, yang harus diganti dan tidak," ungkap dia.
(hek/eds)