Akhir Kisah Penumpang yang Sempat 'Ditahan' Garuda

Round-Up Berita Terpopuler

Akhir Kisah Penumpang yang Sempat 'Ditahan' Garuda

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 11 Jan 2020 21:00 WIB
1.

Akhir Kisah Penumpang yang Sempat 'Ditahan' Garuda

Akhir Kisah Penumpang yang Sempat Ditahan Garuda
Lounge Garuda Indonesia/Foto: Bisma Alief/detikcom
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance, Sabtu (11/1/2020) adalah tentang akhir cerita penumpang yang pernah 'ditahan' pihak Garuda Indonesia di Bandara Ngurah Rai, Bali. Penumpang bernama Jessica bersama suami dan ketiga anaknya sempat 'ditahan' karena sang suami dituding menghina Garuda Indonesia.

Selain itu, berita terpopuler lainnya tentang sederet kekayaan Indonesia di laut Natuna yang 'diintai' China. China dan Indonesia sempat bersitegang soal batas di perairan Natuna.

Termasuk pula yang menjadi perhatian pembaca adalah sosok orang yang cocok memimpin PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Mau tahu informasi selanjutnya? Baca berita terpopuler detikFinance berikut ini
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk meminta maaf secara langsung kepada Jessica dan keluarganya yang 'ditahan' di lounge bandara Ngurah Rai Bali. Masalah itu ramai karena pihak Garuda menganggap suami dari Jessica diduga menghina maskapai pelat merah ini.

Namun, Jessica sendiri melalui akun Twitternya mengungkapkan bahwa pihak Garuda Indonesia sudah meminta maaf secara langsung.

"Update: kemarin dan hari ini, perwakilan dari Garuda yaitu PLT CEO Pak Fuad Rizal, PLT Direktur Operasional Pak Tumpal Hutapea, captain Widi Armiadi, FA Ni Wayan Seiko sudah menemui gue dan suami gue untuk meminta maaf," tulis akun @jesswjk seperti dikutip detikcom, Sabtu (11/1/2020).

Baca selengkapnya di sini: Penumpang yang 'Ditahan' di Bandara Ungkap Permintaan Maaf Garuda

Tidak heran jika China sampai klaim Natuna menjadi bagian negaranya. Sebab, dalamnya ada beragam potensi hasil laut mulai dari cumi-cumi, lobster, kepiting, hingga rajungan. Bahkan di dalam perairan Natuna juga terdapat sumber energi yang melimpah. Mari kita ulas satu-satu. Baca selengkapnya di sini: 'Diintai' China, Ini Dia Kekayaan RI di Laut Natuna

Menteri BUMN Erick Thohir telah mengantongi nama-nama calon direksi, termasuk calon Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Namun, orang nomor satu di Kementerian BUMN ini belum bisa mengumumkan lantaran Garuda merupakan perusahaan terbuka.

Pengamat BUMN sekaligus peneliti senior di Visi Integritas Danang Widoyoko menyebutkan calon Bos Garuda harus memiliki kemampuan dalam menghadapi tekanan intervensi. Menurut Danang, Garuda Indonesia salah satu perusahaan BUMN yang sering terkena intervensi.

"Yang dibutuhkan Garuda bukan sekedar yang mengerti pasar dan airline. Tapi yang pertama independen, yang mampu menghadapi tekanan intervensi," kata Danang saat dihubungi detikcom, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).

Danang melanjutkan, calon jajaran Direksi Garuda Indonesia yang baru nantinya juga harus berintegritas tinggi, salah satunya adalah berani melawan intervensi dan kepentingan politik.

"Karena kemarin faktanya penyelundupan itu ada unsur memperkaya diri sendiri, jadi kedua sosok yang berintegritas," ujar dia.

Baca selengkapnya di sini: Pak Erick! Garuda Butuh Sosok Bos yang Kriterianya Seperti Ini


Hide Ads