Masalah garasi pun menjadi hal yang pelik. Lantaran, untuk membuat garasi diperlukan lahan yang cukup luas. Sementara, untuk mengadakan lahan butuh biaya yang tak sedikit. Hal tersebut juga belum menimbang masalah ketersediaan lahan yang terbatas.
Adakah jalan keluar dari masalah ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi ini terdapat sewa parkir bulanan di mana tempat parkir ini hanya berupa lahan kosong yang berbatasan dengan tembok pemukiman warga. Alasnya masih berupa tanah dan tidak ada atap sebagai tempat teduh mobil.
Sementara, bagian depan hanya tampak gerbang dari baja ringan. Sekilas melintas di depannya, mungkin orang tidak akan menyadari jika itu ialah lahan parkir yang disewakan bulanan.
Rusli, salah seorang penjaga mengatakan, lahan parkirnya sekitar 600 m2. Lahan parkir tersebut mampu menampung total 20 kendaraan. Namun, menimbang akses jalan kendaraan maka kendaraan yang bisa ditampung sebanyak16 kendaraan.
"Yang udah ada 16. Sekitar 20-an tapi (mobil) nggak jalan," katanya kepada detikcom, Minggu (12/1/2020).
Dia mengatakan, pelanggannya ialah warga sekitar hingga mahasiswa yang indekos. Ia bilang, tempat parkir itu dijaga 24 jam. Ia dan rekannya menjaga sehari penuh dengan sistem kerja 2 shift.
Tetapi, seperti halnya di tempat parkir lain, Rusli memberi peringatan agar tidak meninggalkan barang di mobil. Sebab, kehilangan barang bukan tanggung jawab penjaga.
"Kehilangan apapun tidak tanggung jawab, di mal-mal aja gitu. Kalau dijaga 24 jam, kita gitu-gitu aja. Dua shift ntar jam 17.00 (ganti) tadi mulai jam 7.00 pagi. Komunikasi aja," ungkapnya.
Dia menambahkan, sistem pembayaran di tempat parkirnya bulanan. Karena masih berjalan beberapa bulan, ia mengatakan pembayaran masih berupa uang tunai.
"Baru jalan 3 bulan, belum ada 3 bulan, 2 bulan ada," tutupnya.
(das/das)