Blak-blakan Edhy Prabowo Ubah Kebijakan Susi, Asabri Buka Suara

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Blak-blakan Edhy Prabowo Ubah Kebijakan Susi, Asabri Buka Suara

Achmad Dwi Afriyadi, Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 13 Jan 2020 21:00 WIB
Blak-blakan Edhy Prabowo Ubah Kebijakan Susi, Asabri Buka Suara
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo/Foto: Agus Dwi Nugroho / 20detik
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Senin (13/1/2020) tentang Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo blak-blakan seputar mengubah kebijakan menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti. Edhy menegaskan kebijakannya sesuai arahan Presiden Joko Widodo memperbaiki komunikasi dengan para nelayan dan pengusaha, juga agar pembangunan di sektor kelautan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi.

Berita terpopuler lainnya adalah tentang Manajemen PT Asabri (Persero) buka suara mengenai kondisi perusahaan. Hal ini menyusul pernyataan Menko Polhukam Mahfud Md terkait adanya dugaan korupsi Rp 10 triliun.

Mau tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita detikFinance terpopuler berikut ini:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo akan merevisi sejumlah kebijakan pendahulunya, Susi Pudjiastuti. Kebijakan-kebijakan yang akan direvisi itu antara lain terkait bobot kapal yang bisa beroperasi di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), penenggelaman kapal, penangkapan lobster, dan lainnya.

Indikasi tersebut terungkap dalam wawancara dengan Tim Blak-blakan detikcom di rumah dinasnya, Jumat malam (10/1/2020).

Intinya, kebijakan yang baru nantinya selain tetap akan memperhatikan aspek pelestarian lingkungan juga memberikan nilai tambah terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Arahan Presiden Jokowi jelas, memperbaiki komunikasi dengan para nelayan dan pengusaha, juga agar pembangunan di sektor kelautan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi," kata Edhy.

Baca selengkapnya di sini: Tonton Blak-blakan Edhy Prabowo soal Revisi Kebijakan Susi

Manajemen PT Asabri (Persero) buka suara mengenai kondisi perusahaan. Hal ini menyusul pernyataan Menko Polhukam Mahfud Md terkait adanya dugaan korupsi Rp 10 triliun.

Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja menjelaskan, kondisi operasional berjalan normal hingga saat ini.

"Kegiatan operasional Asabri terutama proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim berjalan dengan normal dan baik. Asabri dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (13/1/2020).

Kemudian, dia mengatakan, berhubungan dengan kondisi pasar modal Indonesia terdapat beberapa penurunan nilai investasi Asabri yang sifatnya sementara. Dia bilang, manajemen Asabri melakukan mitigasi untuk mengatasi hal tersebut.

"Dalam melakukan penempatan investasi, ASABRI senantiasa mengedepankan kepentingan perusahaan sesuai dengan kondisi yang dihadapi," ujarnya.

Baca selengkapnya di sini: Asabri Buka Suara soal Dugaan Korupsi Rp 10 T

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan telah mengantongi nama-nama direktur PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI Irfan Setiaputra dikabarkan akan menjadi calon Direktur Utama Garuda Indonesia.

Saat dikonfirmasi, Irfan enggan berkomentar banyak. Menurut Irfan, hal itu terlalu dini untuk dibicarakan.

"No comment, no comment. Saya sudah ditanyai, saya bilang masih terlalu dini, belum bicara-bicara di situ jadi no comment dulu lah," katanya kepada detikcom, Senin (13/1/2020).

Baca selengkapnya di sini: Dikabarkan Jadi Bos Garuda, Ini Kata Irfan Setiaputra

Belum selesai skandal PT Jiwasraya (Persero), isu tak sedap menyertai PT Asabri (Persero). Asuransi pelat merah yang fokus memberikan perlindungan pada prajurit TNI, Polri dan ASN Kementerian Pertahanan itu terkena dugaan korupsi dengan nilai di atas Rp 10 triliun.

Isu dugaan korupsi ini mulanya dimunculkan Menko Polhukam Mahfud Md. Ia menduga, ada korupsi di atas Rp 10 triliun. Masalah ini tak kalah fantastisnya dengan Jiwasraya.

"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud Md di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat lalu (10/1/2020).

Baca selengkapnya di sini: Fakta-fakta Dugaan Korupsi Rp 10 T Asabri


Keishi Kameyama merupakan pengusaha yang juga salah satu orang terkaya di Jepang. Cara dia mencari uang dan menghabiskannya sangat berbanding terbalik.

Kameyama adalah pemilik perusahaan kerajaan media dan teknologi DDM.com. Kerajaan bisnis itu dia bangun bermula dari situs porno yang bernama Pornhub.

Kameyama yang sudah berkecimpung di dunia pornografi selama 3 dekade mengatakan, dia memasarkan film dewasa bukan untuk dinikmatinya sendiri. Baginya pornografi adalah sesuatu yang bisa dijual dan mengambil keuntungan, tidak berbeda dengan produk lain.

"Saya tidak masuk ke bisnis film dewasa ini karena saya penggemar (film porno). Tapi itu adalah eksperimen yang berhasil, dan begitu saya punya uang, saya ingin mencoba hal-hal lain juga," ujarnya dilansir dari Independent, Senin (13/1/2020).

Kameyama mulai memproduksi film porno pada akhir 1980-an setelah mendapati dirinya tidak punya uang untuk membiayai film non-dewasa. Pada tahun 1998, ketika ia meluncurkan layanan streaming web pertama di Jepang, DMM sudah menjadi produsen film porno terbesar di Jepang.

Baca selengkapnya di sini: Pengusaha Situs Porno yang Jadi Master Startup