"Kalau di 2020 kita yakin mungkin kita bisa antara 10% naik," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani ditemui di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Di samping itu, Hariyadi mengaku tak heran dengan setoran pajak yang loyo sepanjang 2019 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena memang kondisinya kan seperti itu mereka semua memang mengalami penurunan penjualan, terutama di Semester I-2019, bisnis itu drop semuanya jadi tidak heran kalau pajaknya tidak tercapai," sambungnya.
Menurut Hariyadi, faktor utama yang membuat iklim usaha dalam negeri jatuh di 2019 bukan hanya karena nilai jualnya yang terlalu tinggi, melainkan kualitasnya yang belum mampu menyaingi produk luar negeri. Sehingga, kerap tak dilirik.
"Poinnya sekarang kalau terlalu mahal (barang) kan memang jadi tidak kompetitif. Sedangkan untuk meraih pasar itu bukan berarti kita serta merta jadi tidak kompetitif (menurunkan harga jual), tapi kita harus memilih produknya seperti apa, jangan kita kompetitif (pasang harga mahal) di produk yang nilai tambahnya rendah," pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah hanya bisa mengumpulkan penerimaan negara sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 1.957,2 triliun atau 90,4% dari target Rp 2.165,1 triliun. Penerimaan yang berasal dari pajak hanya sebesar Rp 1.332,2 triliun atau 84,4% dari target Rp 1.577,6 triliun.
(zlf/zlf)