"Jangan takut dan ragu untuk mencoba hal-hal yang baru karenadiGrabKios banyak sekali menawarkan sesuatu yang baru seperti grosir. Kini omzet sayadiGrabKios bisa mencapai Rp 300 juta per bulan,"ucapnya seperti dilansirdariYouTubeGrabKios Indonesia, Sabtu (18/1/2020).
Novianti bercerita awalnya sejak lulus SMA ia berjualan baju dan tas, tetapi malah lebih banyak ruginya. Lalu dia bekerja di sebuah perusahaan operator selama 3 tahun. Dari sinilah ia belajar tentang bisnis operator.
"Saya memutuskan untuk berhenti bekerja dan memulai usaha kecil-kecilan. Mulanya ngemper-ngemper depan minimarket dan banyak suka dukanya juga," ucap Novianti.
"Karena harus kepanasan, harus kehujanan, sering tutup saat ada acara di tempat yang saya sewa tersebut. Pernah juga diusir sama yang punya toko. Mencari tempat lain dan nemu di daerah Pemogan yang jadi toko hingga saat ini," ucap Novianti.
Diungkapkannya, awal-awal jualan pulsa masih menggunakan SMS karena menurut pengakuannya ia cukup gaptek. Sampai akhirnya, ia ditawari menjadi mitra GrabKios.
"Aplikasi ini bisa untuk semua, bisa untuk data, untuk token listrik, untuk pembayaran. lengkap gitu, cukup menguntungkan buat toko saya," ucap Novianti.
"Harga pulsa data lebih variatif, lebih murah daripada aplikasi yang lain. Jadi saya juga bisa memberi harga yang variasi buat customer-nya," jelasnya.
Perbedaan harga, kata Novianti, ditambah dengan promo jadi kunci sukses bisnis yang ia jalankan. Apalagi di tengah banyaknya tukang pulsa saat ini.
"Itu saya pasang di pinggir pagar, di depan toko saya, setiap bulan selalu ada promosi yang menggiurkan lah dan menarik buat customer. Misalnya bulan ini setiap pembelian paket data bakal dapat soft drink dan barang-barang itu saya ambil dari GrabKios," ucap Novianti.
(mul/ara)