Ciri Skema Ponzi, Naik KA Jakarta-Merak Cuma 2,5 Jam

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Ciri Skema Ponzi, Naik KA Jakarta-Merak Cuma 2,5 Jam

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Sabtu, 18 Jan 2020 20:07 WIB
Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance, Sabtu (18/1/2020) tentang ciri-ciri skema ponzi yang menawarkan untung selangit. Masyarakat perlu tahu ciri-cirinya.

Berita terpopuler lainnya adalah rute KRL yang akan dibuka sampai ke Serang, Banten. Selain itu juga ada reaktivasi jalur kereta api (KA) Rangkasbitung-Pandeglang.

Penasaran pengin tahu selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini:

Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno ada beberapa hal yang dapat diketahui masyarakat untuk mengenal skema Ponzi. Yang pertama, skema Ponzi menawarkan keuntungan yang sangat tinggi.

"Jadi menjanjikan keuntungan selangit yang tidak masuk akal. Investasinya hanya berapa, tapi dapat keuntungannya berkali-kali lipat," kata Mike kepada detikcom, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).

Selanjutnya, kata Mike, investasi dengan skema Ponzi tidak terdaftar dan tidak diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Investasi-investasi yang tak diawasi OJK biasanya merupakan investasi bodong.

"Maka itu hati-hati dengan yang tidak terdaftar OJK. Karena tidak ada jaminan," jelasnya.

Terakhir, tambah Mike, investasi yang menggunakan skema Ponzi biasanya mengharuskan anggotanya untuk menjaring anggota baru. Sebab, skema ini adalah investasi palsu yang membayarkan keuntungan untuk investor dari uang sendiri atau dibayarkan oleh investor berikutnya.

Nah, kelangsungan dari keuntungan yang tinggi itu membutuhkan pemasukan dari uang investor baru, ini untuk menjaga skema agar terus jalan.

"Biasanya diharuskan untuk menjaring anggota baru. Hal ini berbahaya, karena beban keuntungan yang dijanjikan lebih besar dari setoran anggota," tuturnya.

Buka Rute KRL Sampai Serang

Rencana membuka perjalanan KRL Commuter Line hingga Kota Serang, Banten masih panjang. Saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih fokus pada perbaikan jalur kereta api (KA) untuk meningkatkan kecepatan KA lokal atau KRD yang melintas.

"Kita akan meningkatkan kecepatan yang Rangkasbitung ke Merak melalui Serang jadi 70 km/jam. Karena sekarang ini kecepatan cuma 40 km/jam. Kita akan perbaiki konstruksinya dan kita akan jadikan 70 km/jam," kata Budi Karya dalam perjalanan menuju Rangkasbitung dari Stasiun Tiga Raksa, Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2020).

Menurut Budi, untuk membuka perjalanan KRL maka pihaknya harus melihat jumlah perjalanan dari KRD yang akan ditingkatkan nantinya. Perlu diketahui, saat ini, jumlah perjalanan KRD dari Rangkasbitung ke Serang masih di bawah 20 per hari.

"Sekarang ini masih di bawah 20 perjalanan. Jadi kalau 20 perjalanan itu cukup dengan sayu lintasan, tapi lintasan itu bisa dengan kemacetan maksimal 70 km," jelas Budi.

Jika jumlah perjalanan KRD meningkat pesat menjadi lebih dari 50 per hari, maka pihaknya akan membuat jalur KA ter-elektrifikasi untuk KRL.

"Kalau nanti perjalanannya lebih dari 50 maka kita buat elektrifikasi dengan 1 jalur. Nanti Kalau perjalanannya lebih dari 100 maka kita buat elektrifikasi ditambah dua jalur," tegasnya.

Dengan meningkatkan jumlah perjalanan KRD ini, harapannya masyarakat Serang dapat membangkitkan ekonominya dengan baik dan semangat.

"Dengan kemudahan ini, maka sentra ekonomi akan tumbuh dan kota akan tumbuh. Ada datu kepastian, bagi org yang tinggal di sini saya bisa tempuh Jakarta 1 jam. Sehingga membangkitkan ekonomi. Jadi confident tinggal di sini.

Jalur KA Rangkasbitung-Pandeglang Bakal Dibuka Lagi

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membuka kembali jalur kereta api (KA) rute Rangkasbitung-Pandeglang. Reaktivasi jalur mati ini akan dimulai dalam waktu dekat dan ditargetkan rampung akhir 2020.

"Pandeglang kita harapkan tambah 18,7 kilometer (km)," kata Budi dalam perjalanan menuju Rangkasbitung dari Stasiun Tiga Raksa, Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2020).

Rencananya, reaktivasi jalur Pandeglang ini akan diteruskan hingga Stasiun Labuan, Kabupaten Pandeglang. Reaktivasi tahap II ini akan dilakukan untuk jalur rel sepanjang 37,9 km.

"Proyek kita yang lain adalah reaktivasi dari Rangkasbitung ke selatan, namanya Labuan. Tapi tahap awal kita buat sampai Pandeglang dulu, dan ini Insyaallah akhir tahun ini selesai," papar Budi.

OJK Mau Dipanggil Ombudsman

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) akan memanggil pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait sistem pengawasan pada industri keuangan non bank termasuk asuransi. Hal itu menyusul adanya kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang menyebabkan kerugian negara Rp 13,7 triliun.

"Kita mulai minggu depan mulai panggil pihak yang terkait, kita mau tata kelola diperbaiki baik di BUMN, pengawasan di OJK, terutama aspek publikasi laporan keuangan standarnya diperbaiki," kata anggota ORI, Alamsyah Saragih saat acara Polemik MNC Trijaya di Hotel Ibis, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).

Dia menilai tata kelola sistem pengawasan yang diterapkan OJK pada industri keuangan non bank bermasalah. Dia mencontohkan sebagai perusahaan asuransi, Jiwasraya tidak memiliki jajaran direksi seperti yang diatur dalam POJK Nomor 73 Tahun 2016.

Dalam kasus Jiwasraya, Alamsyah menyatakan tidak ada sosok yang menjadi direktur kepatuhan namun OJK tidak memberikan teguran.

"Kami mencatat memang dalam tata kelola tidak ketat. Perusahaan asuransi itu diatur ketat, karena dia tempat menitipkan uang publik, itu bukan uang direktur," jelas dia.

Jakarta-Merak Cuma 2,5 Jam Naik KA

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi siang ini meninjau jalur kereta api (KA) Rangkasbitung-Serang. Peninjauan ini untuk menindaklanjuti proyek perbaikan jalur KA tersebut agar waktu tempuh dari Jakarta ke Pelabuhan Merak bisa dipercepat.

Perbaikan konstruksi rel ini akan dimulai dalam waktu dekat. Harapannya, dengan perbaikan rel ini maka KRD atau kereta lokal yang melintas bisa melaju dengan kecepatan 70 kilometer (km) per jam.

"Berikutnya kita akan meningkatkan kecepatan yang Rangkasbitung ke Merak melalui Serang jadi 70 km/jam. Karena sekarang ini kecepatan cuma 40 km/jam. Kita akan perbaiki konstruksinya dan kita akan jadikan 70 km/jam," kata Budi Karya dalam perjalanan menuju Rangkasbitung dari Stasiun Tiga Raksa, Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2020).

Budi menargetkan, dengan percepatan waktu tempuh itu, masyarakat Jakarta yang ingin ke pelabuhan Merak hanya membutuhkan waktu 2,5 jam.

"Dengan demikian, daya jangkau juga menurun dari 2 jam menjadi 1 jam 20 menit (Rangkasbitung-Merak). Jadi dari Jakarta yang tadinya untuk ke Merak menghabiskan waktu 3-4 jam, jadi hanya 2,5 jam," paparnya.

Namun mesti diingat, perjalanan KRD ke Merak ini harus diawali dari Stasiun Rangkasbitung, lalu ke Serang, baru menuju ke Merak.

"Tapi tidak harus kereta itu dari Jakarta langsung ke Merak. Jadi mereka berhenti di Rangkasbitung, kemudian dari Rangkasbitung ke Serang dan Merak," pungkasnya.

Hide Ads