Keluh Kesah Pedagang Pernak-pernik Imlek Omzet: Turun 50%

Keluh Kesah Pedagang Pernak-pernik Imlek Omzet: Turun 50%

Soraya Novika - detikFinance
Minggu, 26 Jan 2020 08:00 WIB
Foto: Soraya Novika/detikcom
Jakarta -

Pedagang pernak-pernik imlek di Pasar Asemka, Jakarta Barat mengeluh sebab penjualan tahun ini mengalami penurunan cukup drastis dibanding tahun lalu.

Salah seorang pedagang, Alamsyah (54), mengaku omzetnya merosot hingga 50% dari tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata mencapai Rp 50 juta/bulan.

"Menurun sampai 50% tahun ini atau turun sekitar Rp 25 jutaan/bulan," ujar Alamsyah, pedagang pernak-pernik imlek di Pasar Asemka kepada detikcom, Sabtu (25/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjualan pernak-pernik imlek yang kurang bergairah juga dirasakan penjual lain, Wijaya (62). Wijaya mengatakan omzetnya menurun hingga 20% dari tahun sebelumnya.

"Ya ada penurunan, biasa bisa terima omzet sampai Rp 20 juta/bulan, tahun ini (omzet) turun 20%," ujar Wijaya.

ADVERTISEMENT

Lantas apa yang membuat omzet para pedagang pernak-pernik Imlek kurang hoki di tahun Tikus Logam kali ini?

lanjut ke halaman berikutnya

Menurut Alamsyah penyebab turunnya omzet terjadi bukan karena adanya penjualan online, melainkan karena cuaca yang tak menentu.

"Bukan karena dagangan online sih, itu mah nggak ngaruh, kan orang masih suka liat barangnya langsung. Lebih ngaruh itu karena belakangan hujan terus dan kadang banjir, orang-orang pada enggan berbelanja ke pasar, kan becek dan kotor," katanya.

Karena itu, penjualan sampai saat ini masih tersisa sekitar 40% sejak pertama dijajakan awal bulan lalu.

"Masih banyak sisa, terutama yang shio-shio itu, kalau aksesoris kayak gantungan, kalau kalau enggak habis masih bisa disimpan, tapi kalau yang shio-shio mana bisa, tiap tahun kan shionya ganti-ganti," ungkapnya.

Demikian pula dengan Wijaya yang mengeluhkan hal serupa.

Akan tetapi, dagangan Wijaya cukup laku dan nyaris habis terjual. Pasalnya ia tak menjual dalam jumlah banyak.

"Mungkin karena punya saya ini cuma kios kecil jadi ya cepat juga ngabisinnya, lagi pula saya enggak banyak jual yang shio-shio karena kalau enggak habis kan enggak bisa dijual lagi tahun-tahun berikutnya, jadi jual yang paling awet aja barangnya, yang bisa disimpan kalau tidak abis," tuturnya.

Adapun pernak-pernik yang paling laku terjual oleh para pedagang di sana adalah berupa lampion, amplop angpau, stiker fuk fu hoki, dan pohon mei hua.

lanjut ke halaman berikutnya

Untuk harga jual yang ditawarkan pun sangat bervariasi tergantung masing-masing barang dagangan yang dijual, berikut rinciannya :

1. Amplop angpao dan gantungan dihargai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000.

2. Topeng Barongsai dari Rp 20.000 hingga Rp 60.000

3. Pakaian Cheongsam dan Changshan berkisar sekitar Rp 30.000 hingga Rp 250.000

4. kucing hoki berkisar Rp 30.000 hingga Rp 550.000

5. Lampion dari harga Rp 75.000 hingga Rp 1.800.000

6. Pohon Mei Hua dibanderol dari Rp 150.000 sampai Rp 3.500.000.


Hide Ads