Mengingat, saat ini seluruh penerbangan dari dan ke Wuhan, China, sudah dilarang total oleh pemerintah sejak Jumat (24/1/2020) lalu.
Hal itu dilakukan demi mencegah penyebaran virus baru coronavirus atau novel coronavirus (nCoV) yang mematikan.
"(Wisatawan) China kan besar ya kira-kira 1 miliar lebih, Wuhan hanya salah satu saja, nggak berdampak menyeluruh. Tapi sebenarnya banyak potensi lain terutama yang jarak jauh seperti Amerika dan Eropa," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama ditemui di Gedung Kementerian Perhubungan, Senin (27/1/2020).
Baca juga: Virus Corona Ganggu Sektor Pariwisata RI? |
Tak hanya menyasar wisman Amerika dan Eropa, pihaknya juga akan mengincar beberapa wisatawan asing yang potensinya cukup tinggi. Di antaranya seperti Australia dan New Zealand.
"Untuk itu, Kementerian Pariwisata bakal mencari potensi dari negara lain. Pariwisata kita tidak boleh (bergantung) ke satu negara saja, dan strategi kita juga harus ditingkatkan pada wisatawan yang berkualitas," tambahnya.
Sebelum ramainya upaya pencegahan terhadap virus tersebut, pemerintahan juga telah menurunkan target kunjungan wisata mancanegara (wisman) untuk tahun 2020 ini.
Dari tahun sebelumnya pemerintah menargetkan kunjungan wisman ke Indonesia bisa mencapai 20 juta jiwa, akan tetapi untuk tahun ini hanya mencapai 18 juta jiwa.
Lantaran, realisasi kunjungan wisman hingga akhir 2019 lalu tak capai target atau hanya mencapai sekitar 16,3 juta kunjungan.
(dna/dna)