Jakarta -
Materi berita detikFinance terpopuler Senin (27/1/2020) adalah seputar wafatnya legenda NBA Kobe Bryant. Kobe bersama putrinya yang berusia 13 tahun, Gianna Bryant, meninggal dalam kecelakaan helikopter di California, Amerika Serikat.
Yang menarik adalah Kobe merupakan salah satu atlet terkaya di jajaran pemain NBA. Selain itu, Kobe juga menjadi atlet NBA dengan bayaran termahal.
Pengin tahu informasinya selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini:
Legenda NBA Kobe Bryant tewas akibat kecelakaan helikopter. Total korban dalam peristiwa itu berjumlah 9 orang.
Helikopter Kobe Bryant terjatuh di kawasan Cabalasas, California, Amerika Serikat, Minggu (26/1/2020) waktu setempat. Legenda NBA itu langsung tewas di lokasi kejadian.
Kobe merupakan salah satu pemain NBA yang masuk jajaran atlet terkaya dunia. Majalah Forbes mencatat kekayaan pria kelahiran 23 Agustus 1978 itu sebanyak US$ 770 juta atau sekitar Rp 10 triliun.
Baca selengkapnya di sini:
Mengenang Kobe Bryant, Legenda NBA di Jajaran Atlet TerkayaDunia basket berduka. Legenda NBA Kobe Bryant mengalami kecelakaan helikopter dan meninggal seketika di kawasan Calabasas, California, Amerika Serikat (AS), Minggu 26 Januari 2020 waktu setempat.
Semasa hidupnya, Kobe masuk jajaran pemain NBA dengan bayaran termahal sepanjang masa. Pemain berjuluk 'Black Mamba' itu berada di urutan kedua dengan bayaran US$ 323 juta atau sekitar Rp 4,5 triliun.
Pada posisi pertama ada Kevin Garnet dengan bayaran US$ 334 juta. Sementara di belakang Kobe ada Shaquille O'Neal dengan bayaran US$ 286 juta dan LeBron James US$ 269 juta.
Selama 20 tahun berkiprah di dunia basket profesional, pria yang sudah 18 kali masuk tim All-Star ini sudah lima kali mendapat cincin juara NBA. Empat cincin didapat ketika satu tim dengan O'Neal.
Baca selengkapnya di sini: Mengenang Kobe Bryant, Atlet NBA dengan Bayaran Termahal
Menteri BUMN yang sekaligus Central Board of FIBA, Erick Thohir, sangat kaget mendengar berita kepergian yang juga menjadi idolanya tersebut.
"Berita tersebut sangat mengagetkan. Sebagai sesama keluarga basket internasional, Kobe Bryant juga menjadi ambassador FIBA Dunia. Sebuah kehilangan yang sangat atas kepergiannya," kata Erick dalam keterangan tertulis, Senin (27/1/2020).
"Pertemuan terakhir saya dengan beliau adalah pada Final piala Dunia Basket 2019 di China. Saat serah terima bendera tuan rumah Piala Dunia Basket 2023. Di mana Indonesia menjadi salah satu tuan rumah bersama Jepang dan Filipina," kenang Erick.
Baca selengkapnya di sini: Erick Thohir Mengenang Kobe Bryant
Dunia kesehatan belakangan ini dihebohkan dengan munculnya virus bernama corona. Penyebaran virus asal China tersebut tak hanya membuat orang sakit hingga meninggal, tapi juga buat ekonomi bisa sengsara.
Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, virus corona berdampak berbahaya bagi perekonomian yang wilayahnya terkena dampak, khususnya di China itu sendiri.
"Kalau China itu dampaknya sangat besar, produktivitas daerah Wuhan otomatis akan terhenti. Kegiatan ekonomi akan terhenti di situ, otomatis akan mempengaruhi output pada daerah yang terdampak," kata Piter kepada detikcom, Minggu (26/1/2020).
Baca selengkapnya di sini: Ngeri! Ini Dampak Geger Corona ke Ekonomi
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) memberikan masa transisi kepada pegawai honorer untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Setiawan Wangsaatmaja menjelaskan, masa transisi yang diberikan adalah selama 5 tahun terhitung sejak 2018. Dalam masa transisi itu, tenaga honorer didorong untuk mengikuti seleksi PPPK atau CPNS.
"Kita punya waktu transisi 5 tahun. Dalam 5 tahun diharapkan silahkan mereka ikuti prosedur untuk ikuti seleksi. Itu langkah pertama seperti Pasal 99," kata Setiawan di kantor Kementerian PAN-RB, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Artinya, seleksi CPNS dan PPPK masih akan terus dibuka dengan menyesuaikan kebutuhan yang diusulkan masing-masing instansi. Namun, Setiawan tak bisa memastikan kapan seleksi tersebut dibuka.
Baca selengkapnya di sini: Mau Dihapus, Bagaimana Nasib Tenaga Honorer?
Halaman Selanjutnya
Halaman