Mulai hari ini, belanja di Solo bakal mendapatkan diskon plus berkesempatan mendapatkan hadiah satu unit rumah. Program Solo Great Sale (SGS) ini berlangsung selama bulan Februari 2020.
Sebanyak 18 ribu mitra telah bergabung menyukseskan SGS. Mitra tersebut terdiri dari berbagai macam toko, supermarket, mal, kuliner, pasar tradisional, bahkan toko kelontong.
Jumlah mitra itu jauh lebih banyak dari target Pemkot Surakarta bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta selaku penyelenggara. Target awalnya hanya 8 ribu mitra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target jauh terlampaui karena seluruh pasar tradisional di Solo ikut bergabung. Ada juga perusahaan pemerintah yang ikut, PLN, PDAM, Pertamina. Belum lagi rumah sakit-rumah sakit juga bergabung," kata Sekretaris SGS, David R Wijaya, Sabtu (1/2/2020).
Tak hanya di Solo, SGS juga merambah ke daerah lain di sekitar Solo. Seperti The Park Mall, Hartono Mall, Hotel Best Western yang ada di Solo Baru, Sukoharjo. Kemudian Hotel Lorin dan Hotel Alana yang ada di Karanganyar.
"Beberapa mitra dari luar Solo sudah ikut sejak lama. Ini juga merupakan sinergi Solo dan daerah sekitarnya untuk memajukan pariwisata," katanya.
Secara teknis, masyarakat bisa membuat kartu anggota di loket-loket SGS yang ada di sejumlah titik, seperti di pusat-pusat perbelanjaan atau kantor Kadin. Atau masyarakat juga dapat mengunduh aplikasi Solo Sale di ponsel.
"Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk menukar struk belanja dengan poin secara online. Seperti biasanya, kami juga tetap membuka loket-loket SGS," ujar David.
Adapun satu poin SGS bisa diperoleh ketika pelanggan berbelanja Rp 50 ribu. Pengundian hadiah akan dilakukan tiap akhir pekan dan di akhir bulan.
"Hadiah utama satu unit rumah dan mobil akan diundi di akhir bulan saat penutupan. Tapi untuk hadiah lain bisa diundi tiap pekan," katanya.
David berharap bulan Februari yang biasanya low season ini bisa terdongkrak dengan adanya SGS. Selain target nilai transaksi perputaran uang, pihaknya juga berharap okupansi hotel juga semakin meningkat.
"Target transaksi dalam sebulan nanti bisa mencapai Rp 700 miliar. Okupansi hotel juga diharapkan naik, yang tahun lalu 68 persen kini menjadi 70 persen," pungkasnya.
(bai/fdl)