Konsumsi Tumbuh di Bawah 5%, BPS: Waspadai Penurunan Daya Beli

Konsumsi Tumbuh di Bawah 5%, BPS: Waspadai Penurunan Daya Beli

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 05 Feb 2020 13:08 WIB
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto
Foto: Kepala BPS Suhariyanto (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Konsumsi rumah tangga Indonesia mengalami perlambatan. Catatan ini menjadi sinyal waspada adanya perlambatan daya beli.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga di triwulan IV-2019 hanya tumbuh 4,97%. Padahal biasanya pertumbuhan konsumsi rumah tangga setiap triwulan tumbuh di atas 5%.

Padahal di triwulan IV-2019 ada momen Natal dan Tahun Baru yang seharusnya bisa mendorong konsumsi masyarakat. Pada triwulan IV tahun lalu saja pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 5,06%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konsumsi rumah tangga pada triwulan IV-2019 tumbuh 4,97% memang melambat kalau dibandingkan dengan triwulan IV-2018. Perlambatan ini terjadi pada konsumsi makanan dan minuman selain restoran, pakaian, alas kaki, transportasi, dan komunikasi," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).

Menurut pria yang akrab disapa Kecuk itu, penurunan pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini terlihat dari turunnya penjualan pakaian. Jika dirinci pertumbuhan konsumsi untuk pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan melambat menjadi 4,27%.

ADVERTISEMENT

Lalu untuk konsumsi komponen makanan dan minuman juga melambat, dari 5,22% menjadi 5,16%. Sedangkan untuk komponen transportasi dan komunikasi pertumbuhannya juga melambat menjadi 4,78%.

Untuk pakaian sendiri, BPS menilai ada perubahan gaya konsumsi. Masyarakat menurut pandangan pribadinya kini tak terlalu sering gonta-ganti pakaian.

"Konsumsi untuk pakaian, mengenai preferensi konsumsi, kalau dulu pakaian ganti-ganti, tapi sekarang tampaknya tidak begitu. Saya pikir ini dipengaruhi perubahan pola konsumsi, jadi pakaian masih utama tapi nggak gonta ganti kaya dulu," tuturnya.

Meski begitu, Kecuk menilai penurunan pertumbuhan konsumsi rumah tangga perlu diwaspadai. Sebab bisa jadi akan menimbulkan perlambatan daya beli.

"Ada penurunan daya beli perlu kita waspadai, tapi tetap dengan memperhatikan komponen yang naik dan turun. Memang konsumsi rumah tangga tahun ini tidak sekuat tahun sebelumnya," tuturnya.

Sementara jika dilihat secara setahun penuh, konsumsi rumah tangga masih tumbuh 5,04%. Namun pertumbuhan itu juga melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga selama setahun penuh di 2018 sebesar 5,06%.




(das/ara)

Hide Ads