Wabah virus corona yang semakin menjadi-jadi dikhawatirkan akan menjangkiti perekonomian Indonesia. World Bank alias Bank Dunia pun menjelaskan bagaimana virus corona bisa menyerang ekonomi Indonesia.
Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia terpilih, Mari Elka Pangestu menjelaskan, wabah virus corona sudah dipastikan akan menghantam ekonomi China. Roda ekonomi China lumpuh sementara akibat virus corona.
"Mungkin kalau corona virus masih di dalam, belum ada prediksi yang pasti apa yang diperkirakan akan terjadi. Namun sudah pasti perekonomian Tiongkok pasti akan mengalami penurunan pertumbuhan," ujarnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan juga sudah beredar mengenai prediksi pertumbuhan ekonomi China yang mengalami penurunan sebagai imbas dari virus corona. Ada yang prediksi pertumbuhan ekonominya akan turun 1-2%, ada juga yang ramal bisa sampai 3%.
Nah sebagai mitra dagang Indonesia, penurunan pertumbuhan ekonomi di China akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut perhitungan Mari setiap 1% penurunan pertumbuhan ekonomi China akan berimbas pada penurunan ekonomi RI 0,3%.
"Ada satu hitungan yang basisnya itu suatu analisa makro ekonomi tiap 1% Tiongkok turun pertumbuhannya, Indonesia bisa terkena imbas 0,3%. Jadi ini tentu perlu kita antisipasi," tuturnya.
Meski begitu menurut Mari Elka, Indonesia masih ada untungnya. Keunggulan Indonesia lantaran memiliki pasar dalam negeri yang cukup besar.
"Jadi dalam keadaan seperti ini, seperti yang kita alami pada 2008 global financial crisis, kita harus lakukan langkah2 mengamankan daya beli di dalam negeri jadi apa kebijakan2 yang bisa kita lakukan supaya daya beli dan konsumsi di dalam negeri itu terus tumbuh dalam keadaan ekspor akan melemah investasi akan melemah," ucapnya.
(das/fdl)