China Buka Puluhan Ribu Loker untuk Pengangguran Terdampak Corona

China Buka Puluhan Ribu Loker untuk Pengangguran Terdampak Corona

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Kamis, 13 Feb 2020 13:40 WIB
Imbas Virus Corona yang merebak dan menelan ratusan korban jiwa kini mulai menggoyang ekonomi China dan beberapa negara di Asia seperti Jepang. Pasar saham China pun ambruk sejak pembukaan perdagangan.
Ilustrasi/Foto: AP Photo
Jakarta -

Pemerintah China tengah membuka lapangan kerja sementara bagi pengangguran akibat terdampak wabah virus corona. Hal ini menjadi prioritas China untuk kembali meningkatkan aktivitas ekonomi dan bisnis.

Mengutip CNN, Kamis (13/2/2020) beberapa perusahaan besar di China yang sudah kembali beroperasi telah menyiapkan lapangan kerja sementara untuk membantu mengatasi pengangguran.

JD.com (JD) misalnya, salah satu e-commerce terbesar di China akan membuka lebih dari 20 ribu posisi baru untuk menampung para pengangguran. Posisi pekerjaan tersebut meliputi gudang, kurir, dan supir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pekerjaan itu dimaksudkan untuk meminimalkan dampak epidemi pada pekerjaan dalam jangka pendek," terang JD.com dalam pernyataannya, Kamis (13/2/2020).

Sementara itu, Dada Group, penyedia pengiriman barang yang didukung oleh JD juga akan membuka 15 ribu posisi tambahan.

ADVERTISEMENT

Jaringan supermarket JD.com, 7FRESH, akan mempekerjakan karyawan dari restoran, hotel, bioskop dan outlet ritel yang ditutup sementara karena virus corona. Pekerja ini akan mengisi posisi sementara seperti pegawai toko, asisten pengemasan ,dan kurir pengiriman.

Selain itu, raksasa e-commerce China Alibaba juga akan mengumumkan rencana serupa. Pihaknya akan memperkenalkan skema pembagian karyawan yang memungkinkan mereka bekerja di perhotelan, bioskop, department store, dan berbagai bisnis lainnya.

Namun, Alibaba menolak membagi informasi berapa banyak pekerja yang akan ditampung dalam kebijakan ini.

Diketahui, wabah virus corona kini telah menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menginfeksi setidaknya 45.000 jiwa sebagian besar di China daratan.

Belasan kota ditutup pada akhir Januari karena virus, sehingga pemerintah khawatir bisnis akan lumpuh terlalu lama. Para analis juga sudah memperingatkan virus corona ini akan sangat membebani pertumbuhan ekonomi di kuartal ini, hingga memperlambat ekonomi global.




(ara/ara)

Hide Ads