Neraca Dagang Tekor Lagi, Mendag Salahkan Corona

Neraca Dagang Tekor Lagi, Mendag Salahkan Corona

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 17 Feb 2020 13:23 WIB
Jumlah korban jiwa akibat virus corona di China melonjak drastis. Hingga kini diketahui 1.363 orang tewas akibat wabah virus corona secara global.
Foto: Getty Images
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Indonesia di Januari 2020 defisit US$ 870 juta. Neraca dagang Indonesia masih tekor karena

Realisasi ekspor Indonesia pada Januari 2020 hanya sebesar US$ 13,41 miliar. Angka ini turun 7,16% dibandingkan Desember 2019 dan 3,7% secara year on year (yoy).

Sementara realisasi impor di bulan yang sama US$ 14,28 miliar. Angkanya juga turun 4,78% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berpendapat, tekornya neraca dagang di bulan Januari ini disebabkan oleh penyebaran virus corona.

"Ini kan ada situasi virus corona ya, kita akan adjust kan. Ya memang ada dampak lah dengan situasi virus ini. Ekspor impor ini kita memang agak sedikit perlambatan," ungkap Agus setelah menghadiri rapat koordinasi kebijakan pangan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Menurutnya, China sebagai negara pertama yang terjangkit virus corona punya kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Sehingga, ketika aktivitas perekonomian di negeri Tirai Bambu itu terganggu, maka dampaknya juga akan terasa di Indonesia.

"Karena ini ekspor kita ada perlambatan karena Tiongkok ini memang sangat berpengaruh sekali terhadap neraca kita juga," papar Agus.

Menurut Agus, mesti neraca dagang di bulan Januari 2020 ini defisit, secara year on year atau dibandingkan dengan Januari 2019 ini masih lebih baik. Perlu diketahui, pada Januari 2019, neraca dagang Indonesia defisit US$ 1,16 miliar.

Ia menuturkan, pemerintah akan melihat lagi situasi penyebaran virus corona hingga 1 bulan ke depan. Hal ini diharapkan dapat mematangkan langkah pemerintah yang harus diambil dalam menangani defisit neraca dagang.

"Nanti kita lihat 1 bulan ke depan ya. Apa yang harus kita ambil langkah yang terbaik. Kita bicara situasinya dulu," pungkas Agus.


(dna/dna)

Hide Ads