Prabowo dan Sri Mulyani 'Berebut' Jadi Menteri Terbaik Jokowi
Sebuah temuan menarik tergambar dari hasil survei yang dilakukan lembaga Indo Barometer. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawatibersaing jadi menteri terbaik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam hasil survei yang diterima detikcom, Senin (17/2/2020), Prabowo berada di posisi pertama dalam kategori 'menteri yang kinerjanya bagus' dengan persentase 26,8%. Prabowo mengungguli Sri Mulyani yang berada di posisi kedua dengan persentase 13,9%.
Terdapat beberapa alasan publik menyebut kinerja menteri dikatakan bagus, yakni kerja nyata (19,5%), orangnya tegas (18%), sudah berpengalaman (16%), cocok sesuai dengan keahliannya (8,7%), dan orangnya berani (8,6%). Dari penilaian tersebut, Sri Mulyani kalah cukup jauh dari Prabowo.
Sejak sama-sama mengisi kursi menteri di kabinet terbaru Jokowi, keduanya menjadi sorotan lantaran Prabowo dan Sri Mulyani pernah 'ribut' soal utang yang semakin menumpuk. Berdasarkan catatan detikcom, pada (25/1/2019) Prabowo pernah menyebut jangan ada lagi Menteri Keuangan tapi diganti jadi Menteri Pencetak Utang.
"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dikutip dari berita detikcom (25/1/2019).
Saat itu Sri Mulyani hanya membalas pernyataan tersebut melalui puisi yang ia unggah di akun Instagramnya.
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami menyelesaikan
Ribuan kilometer jalan raya, tol, jembatan untuk rakyat, untuk kesejahteraan
Kami menyelesaikan
Puluhan embung dan air bersih,
bagi jutaan saudara kita yang kekeringan
Puluhan ribu rumah, untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami bekerja menyediakan subsidi
Jutaan sambungan listrik untuk rakyat untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok
Kami terus bekerja
Meringankan beban hidup 10 juta keluarga miskin
Menyediakan bantuan pangan 15 juta keluarga miskin
Menyekolahkan 20 Juta anak miskin untuk tetap dapat belajar menjadi pintar
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami bekerja siang malam
Menyediakan jaminan, agar 96.8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat.
Merawat Ratusan ribu sekolah dan madrasah,
agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa,
bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya
Kami tak pernah berhenti, agar
472.000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan
20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.
Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian,
170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani
Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah
Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket
Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah
Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri
Terus, Kami terus bekerja, agar
74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan. 8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik
Triliunan rupiah tersedia
membantu saudara kita yang terkena bencana membangun kembali kehidupannya
Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu
Agar engkau TIDAK LUPA
Karena itu adalah cerita tentang kita MEMBANGUN INDONESIA
Aku tak ingin engkau lupa itu.
sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.