Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku memiliki jurus untuk menggenjot belanja negara lebih kenceng di awal tahun.
"Kalau yang sekarang dilakukan adalah revisi DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran)," kata Sri Mulyani di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Sri Mulyani menjelaskan dengan revisi DIPA itu maka para kementerian/lembaga (K/L) bisa mempercepat proses kontrak lebih cepat lagi. Sehingg hal tersebut akan mempercepat proses belanja negara.
"Untuk tadinya kegiatan yang akan dilakukan Juli- November sekarang maju ke Maret. Ini kita buka terus agar dilakukan seminggu ke depan sehingga realisasi belanjanya muncul apakah di akhir Februari atau Maret. Nanti kelihatan di angka kuartal I," jelas dia.
Baca juga: 53% Penduduk Indonesia Sudah Belanja Online |
Meski demikian Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menegaskan bahwa target percepatan belanja ini tidak bisa ditarget. Hal itu untuk menghindarkan pelaksanaan belanja yang tidak tepat sasaran.
"Kalau ditargetkan, nanti asal belanja. Kita tetap ikuti bahwa K/L yang memiliki kewenangan dan punya program, tapi kita bantu dalam revisi DIPA. Itu sesuai arahan Presiden dan para menteri sudah melakukan dengan muncul revisi DIPA," ungkap dia.
(hek/dna)