Corona 'Bantai' Perdagangan RI, Airlangga Mau Jaga Daya Beli

Corona 'Bantai' Perdagangan RI, Airlangga Mau Jaga Daya Beli

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 21 Feb 2020 14:03 WIB
Airlangga Hartarto
Foto: (Rusman-Biro Pers Setpres)
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memprediksi ekspor Indonesia tergerus hingga US$ 300 juta dan impor US$ 700 juta akibat dari virus corona. Potensi devisa dari sektor pariwisata juga diprediksi hilang US$ 1,3 miliar gara-gara virus dari Wuhan, China.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan pemerintah akan memonitor penyebaran virus corona dan melihat lagi dampaknya ke Indonesia hingga akhir bulan ini.

"Ya kalau masalah corona kan kita masih monitor sampai akhir bulan bagaimana. Kemudian trennya seperti apa," tutur Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait perdagangan, Airlangga mengakui memang ada penurunan impor bahan baku industri dari China. Untuk meredam dampak virus corona dari sektor perdagangan, pemerintah akan fokus menggenjot konsumsi dalam negeri yang punya kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Indonesia terkait impor dari China itu bahan baku kosmetik atau bahan baku pharmaceutical. Jadi tentunya yang perlu kita jaga adalah buying power di dalam negeri agar ekonomi tidak terlalu turun," pungkasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Gubernur BI Perry menjelaskan virus corona berdampak langsung pada sektor pariwisata Indonesia. Hal ini karena adanya penutupan rute penerbangan yang dilakukan oleh China sejak virus merebak.

Ini turut mempengaruhi jumlah wisatawan asing asal China yang ke Indonesia. Perry menyebut, penutupan ini akan terjadi selama dua bulan atau akhir kuartal pertama tahun ini.

"Wisman yang ke RI akan terpengaruh. Dan ini juga akan pengaruh ke penerimaan devisa pariwisata," kata Perry dalam konferensi pers di kantor BI, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).




(ara/ara)

Hide Ads