Bisnis Lumpuh Gara-gara Jakarta Dikepung Banjir

Bisnis Lumpuh Gara-gara Jakarta Dikepung Banjir

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 26 Feb 2020 05:56 WIB
rs husada banjir
Foto: Reyhan/detikHealth
Jakarta -

Lagi-lagi banjir melanda sejumlah titik di Jakarta dan Bekasi. Banjir tersebut mengganggu sejumlah aktivitas, terutama kegiatan logistik di wilayah Jakarta.

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, banjir kemarin melumpuhkan bisnis logistik.

"Dampaknya cukup besar karena Tanjung Priok juga banjir, pengiriman dalam kota Jabodetabek juga terhambat. Kita berharap banjir segera surut sehingga besok sudah bisa beroperasi normal kembali, hari ini memang melumpuhkan kami," kata Zaldy ketika dihubungi detikcom, Selasa (25/2/2020).

Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan menuturkan, ada sekitar 6.000 truk tak bisa beroperasi imbas banjir.

"Kalau kita prediksi sekitar 6.000 truk nggak bisa beroperasi," tutur Gemilang kepada detikcom.

Beberapa depo truk di Marunda dan Cakung terendam banjir sehingga truk tak bisa masuk.

Menurut Gemilang, tak hanya aktivitas truk yang terganggu, namun pegawai juga terpaksa diizinkan tak masuk.

"Ya hari ini kita ya terdampaklah. Jadi kegiatan hari ini terganggu seluruhnya karena beberapa depo, juga gudang nggak buka, karena di samping banyak jalan yang tidak bisa dilewati dan banyak pegawai yang nggak masuk. Jadi berdampak. Jadi totally gagal lah, lumpuh logistik hari ini," pungkas Gemilang.

Dengan kondisi tersebut, berapa kerugian yang ditanggung pengusaha?


Bisnis Lumpuh, Pengusaha Rugi Rp 45 M

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, banjir yang melanda Jakarta dan Bekasi kemarin membuat pelaku usaha logistik rugi hingga Rp 40-45 miliar.

"Untuk hari ini sekitar Rp 40-45 miliar. Aktivitas logistik terpaksa berhenti," ungkap Zaldy kepada detikcom, Selasa (25/2/2020).

Ia mengungkapkan, hampir seluruh depo logistik di Jabodetabek terdampak banjir. Tentunya pengiriman logistik dalam wilayah Jabodetabek terhambat.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan menuturkan, ada sekitar 6000 truk tak beroperasi karena banjir.

Jika 1 truk dalam satu kali angkutan memperoleh Rp 2 juta, maka ia prediksi kerugian pengusaha mencapai Rp 1,2 miliar untuk perjalanan truk saja.

"Kalau kita prediksi sekitar 6000 truk nggak bisa beroperasi. Ya secara kasar kalau satu mobil mengangkut itu Rp 2 juta ya sekitar Rp 1,2 miliar lah kerugiannya" imbuh Gemilang kepada detikcom.


Menurutnya, penanganan banjir ini bisa dimaksimalkan oleh pemerintah. Meski begitu, pihaknya tak berniat mengajukan gugatan ke pemerintah atas kerugian akibat banjir kemarin.

"Aturannya sih ada. Tapi ya nggak ada gunanya lah. Belum tentu digubris, ya perjuangannya juga, lelah juga," pungkas Gemilang.

Tak hanya pengusaha logistik, pengusaha atau operator Jalan Tol juga mengeluh karena bisnisnya terganggu banjir.

Pengusaha Ngeluh Pengguna Tol Susut Akibat Banjir

Sejumlah ruas jalan tol terdampak banjir kemarin, mulai dari genangan sekitar 5 cm hingga tak bisa dilalui sama sekali oleh kendaraan.

Anggota Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Faturahman menyebut dampak dari banjir adalah menurunnya jumlah pengguna.

"(Ada) kerugian pendapatan karena yang lewat menyusut," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (25/2/2020).

Dia mengungkapkan, kejadian banjir yang sudah berkali-kali ini sangat mengganggu jalan tol. Pertama pelayanan menjadi tersendat.

Menurut dia, banjir di jalan tol ini juga bisa terjadi karena pompa yang disediakan rusak, sehingga memperlambat surutnya air.

Hal tersebut dapat menyebabkan rusaknya peralatan, namun kemungkinannya masih kecil karena pengelola biasanya sudah mengantisipasi semua peralatan dengan alat yang siap menghadapi banjir.


"Kalau alat rusak kecil kemungkinan, semua sudah diantisipasi siap menghadapi banjir," ujarnya.

Lalu, bagaimana dengan nasib bisnis dari pengusaha di pusat-pusat perbelanjaan Jakarta?

Banjir di Jakarta Bikin Pengunjung Mal Turun 50%

Pusat-pusat perbelanjaan atau mal di wilayah Jakarta juga ikut kena imbas banjir. Menurut Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat, semenjak banjir, kunjungan mal-mal di Jakarta mengalami penurunan drastis hingga 50% dari rata-rata hariannya.

"Traffic (kunjungan) hari ini memang turun sampai dengan 50% (dibanding rata-rata harian). Bisa dimaklumi karena masyarakat banyak yang sibuk dengan banjir ,ada juga yang tidak bisa ke kantor karena tidak bisa keluar dari kompleks rumah," ujar Ellen kepada detikcom, Selasa (25/2/2020).

Meski demikian, Ellen memastikan tidak ada mal di Jakarta yang tergenang air dan semuanya bakal tetap buka seperti biasanya.

"Semua mal di DKI Jakarta tetap buka untuk melayani masyarakat meski beberapa mal memang ada yang sulit diakses karena adanya area yang terkena banjir," tambahnya.


Menurut Ellen, hanya ada 1 mal yang sempat ditutup imbas banjir kemarin yaitu AEON Mall Jakarta Garden City.

"Hanya satu yang siang tadi tutup yi Aeon mall Jakarta Garden City," pungkasnya.



Simak Video "Video: Hujan Deras Guyur Jakarta, Banjir Rendam 3 RT di Jagakarsa"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads