Heboh Corona di RI, Harga Masker Tembus Rp 600.000 di Purwokerto

Heboh Corona di RI, Harga Masker Tembus Rp 600.000 di Purwokerto

Arbi Anugrah - detikFinance
Senin, 02 Mar 2020 16:21 WIB
Warga buru masker virus corona
Geger corona di Indonesia bikin warga buru masker/Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Purwokerto -

Penjualan masker di Kota Purwokerto meningkat tajam usai wabah Corona masuk ke Indonesia. Harga masker per dus pun meningkat tajam hingga Rp 600 ribu.

"Untuk masker yang model N95 itu harganya Rp 600 ribu, kalau yang biasa diikat itu Rp 225 ribu," kata Setiawati, pemilik apotik Rahayu di Jalan Jenderal Sudirman Purwokerto kepada detikcom, Senin (2/3/2020).

Dia menjelaskan untuk masker model N95 memiliki tingkat ketebalan yang berbeda dari masker yang biasa di jual di pasaran. Meskipun demikian pihaknya mengaku tidak berani menyetok masker dalam jumlah banyak, karena barangnya tidak ada.

"Bedanya lebih tebal dari masker biasa. Habis semua kosong, meningkat tajam tapi barangnya tidak ada, cuma sisa yang sebelum Corona barangnya tidak ada, sebetulnya dari kemarin banyak yang nyari. Waktu itu kita ada 1 karton tapi dibawa orang semua jadi habis," ucapnya.

Dia mengatakan, pembelian masker meningkat usai kabar wabah virus Corona di China. Pembelian masker mulai meningkat, bahkan pernah menembus angka Rp 250 ribu per kardus untuk masker yang biasa dari harga yang sebelumnya hanya Rp 40 ribu.

"Sesuai kiriman (dari distributor), sampai ada yang Rp 250 ribu, tapi kan barang tidak ada. Mungkin bisa naik lagi (setelah ada dua warga Indonesia yang positif Corona). Dulu beli dikirim luar negeri," ucapnya.

Dia mengungkapkan akibat stok masker tidak ada, dirinya menjual masker tersebut secara eceran. Untuk masker biasa dihargai Rp 5 ribu rupiah per masker dan untuk masker model N95 dihargai Rp 35 ribu per masker.

"Saat ini penjualan paling banyak diantaranya antiseptik, masker sama obat yang buat kekebalan tubuh. Kirman (masker) dari distributor alat kesehatan, cuma sekarang barang kosong semua. Ini saja sekarang sisa 5 biji," ungkapnya.



Sementara menurut Supriadi (42) dirinya datang ke apotek Rahayu untuk mencari masker N95 dan antiseptik. Dirinya sengaja membeli setelah mendengar berita terkait dua warga Indonesia yang positif terkena Corona.

"Antisipasi saja, buat jaga jaga Purwokerto ada yang kena juga. Beli setelah ada positif dua di Jakarta. Dari kemarin sebenarnya ingin nyari, tapi nanti-nanti, sekarang malhj sudah positif dua. Ini kita beli 6 untuk satu keluarga," jelasnya.

Dari pantauan detikcom di apotek tersebut, pencarian masyarakat untuk masker terbilang sangat tinggi. Saat detikcom berada di apotek tersebut setidaknya ada tiga orang yang mencari masker hingga stok masker di apotek tersebut langsung minim.

Darbe Tyas, salah satu warga Purwokerto menuturkan jika dirinya sangat kesulitan saat mencari masker di Kota Purwokerto setelah dirinya diminta keluarganya di Yogyakarta untuk mencari masker di kota Purwokerto. Hingga akhirnya dirinya harus mencari masker melalui penjualan online seharga Rp 195 ribu.

"Awalnya nyari di apotek tidak ada, terus ada kenalan yang jual alat kesehatan, tapi dia tidak nyetok karena harga mahal. Hingga akhirnya dirinya mencari melalui on-line seharga Rp 195 ribu dan dibeli secara COD. Alasan beli untuk keluarga di Jogja karena di sana sudah tidak ada, kalaupun ada mahal, harganya sampai Rp 300 ribu," ucapnya.


Hide Ads