Sejumlah masyarakat memilih borong besar-besaran sembako setelah dua Warga Negara Indonesia (WNI) dinyatakan positif terkena virus corona. Lalu, apakah hal itu membuat harga sembako menjadi naik?
Berdasarkan pantauan detikcom, Selasa (3/3/2020) di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, berbagai harga sembako seperti beras, minyak, telur dan kecap terpantau masih stabil. Namun, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti gula pasir.
Penjual sembako di lokasi, Aminuddin (35) mengatakan harga gula pasir hari ini mencapai Rp 16.000/kg, padahal sebelumnya hanya Rp 12.500/kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stabil harga mah. Cuma gula saja yang agak naik. Biasanya Rp 12.500 sekarang sudah Rp 16.000," katanya kepada detikcom di lokasi.
Aminuddin menjelaskan, kenaikan itu terjadi karena permintaan barang dari agen yang sulit. Jika biasanya pedagang diberikan 5 dus gula pasir selama satu minggu, saat ini ia di batas hanya diberikan 1 dus (24 pcs) gula pasir selama satu minggu.
"Gula memang lagi susah. Biasanya 5 dus dikasih seminggu sekarang dibatasin cuma 1 dus. Mahal jadinya, dari sananya kosong," ungkapnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh penjual sembako bernama Lina (42). Walaupun ada virus corona, harga sembako yang dijualnya itu masih stabil.
"Masih stabil semuanya (harga sembako). Makanya kita berdoa lah supaya virus corona ini cepetan lewatnya," ujarnya.
Berdasarkan wawancara dengan empat pedagang di Pasar Jatinegara per 3 Maret 2020, berikut daftar harga beberapa sembako:
Beras premium - Rp 11.000 - Rp 15.000/kg
Beras karung 20 kg - Rp 260.000
Kecap Bango 550 ml - Rp 23.000
Minyak Sanco 2 liter - Rp 25.000
Telur ayam - Rp 26.000/kg
Telur ayam satu peti Rp 370.000/15kg
Gula pasir kemasan 1 kg - Rp 16.000
(fdl/fdl)