Bukan Cuma Warga yang Ngeluh, Pedagang Juga Nyerah Jual Masker

Bukan Cuma Warga yang Ngeluh, Pedagang Juga Nyerah Jual Masker

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 03 Mar 2020 19:00 WIB
Pedagang menunggu calon pembeli masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (28/2/2020).  Harga masker yang sempat menyentuh sekitar Rp1,7 juta per kotak untuk jenis N95 karena dampak virus corona, kini telah turun hingga sekitar 50 persen menjadi sekitar Rp800 ribu hingga Rp900 ribu per kotak, sementara untuk masker bedah dari harga sekitar Rp250 ribu menjadi Rp160 ribu per kotak. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta -

Harga masker kian meroket, masker banyak diburu masyarakat karena dinilai bisa mencegah penyebaran virus corona. Terlebih lagi sudah ada dua orang yang positif terjangkit corona.

Banyak masyarakat pun sudah mengeluhkan harga masker yang mahal. Namun, bukan cuma masyarakat pedagang alat kesehatan di Pasar Pramuka pun mengeluh. Bahkan menyerah untuk menjual masker.

"Saya nggak kuat, nyerah saya jualan masker. Ini barangnya aja udah susah, kalau ada juga mahal banget, udah lah jualan yang murah-murah aja saya mah," kata Abdi salah seorang pedagang ditemui detikcom di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020).

Abdi menyebutkan sampai sekarang masker terus mengalami kenaikan harga. Katanya, kalau kemarin harga jual berkisar Rp 300-350 ribu per pak dengan isi 50 masker biasa, kini harganya sudah mencapai Rp 400 ribu ke atas.

"Kemarin masih dapat Rp 300-350 ribuan, sekarang mah Rp 400 ribu tembus se-pak. Kalau yang N-95 dengar-dengar Rp 1 jutaan mah ada," kata Abdi.

Abdi mengatakan kalau masyarakat mengeluh harga masker yang meroket jangan cuma menyalahkan pedagang. Menurutnya, pedagang pun mendapatkan masker untuk dijual sudah mahal harganya.

"Ini pertama susah ya, harga beli kita aja udah mahal bisa Rp 300 ribuan se-pak. Jangan salahin kita saja kalau jual mahal, udah barang susah belinya juga mahal," kata Abdi.

Belum lagi terkadang sesama pedagang pun sering jual beli masker, maka harganya makin naik.

"Barang kan susah juga karena banyak yang beli cepat habis, sekali ada kita kadang oper-operan aja, ya jual ke sesama harus untung juga dong. Misal kita beli Rp 200 ribu, kita oper dia bayar Rp 250 ribu, nah dia jual lagi mahal kan," ungkap Abdi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan Cuma Warga yang Ngeluh, Pedagang Juga Nyerah Jual Masker



(dna/dna)

Hide Ads