Pasang Harga Masker Gila-gilaan di Toko Online, Siap-siap Kena Sanksi

Pasang Harga Masker Gila-gilaan di Toko Online, Siap-siap Kena Sanksi

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 04 Mar 2020 20:00 WIB
Masker Corona Kimia Farma
Foto: Masker Corona Kimia Farma (Soraya Novika/detikcom)
Jakarta -

Kenaikan harga masker baik di pasar tradisional maupun toko-toko online tak terkendali. Bahkan, para calo mulai beraksi di pasar tradisional. Harga masker tembus ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Veri Anggrijono mengatakan, pihaknya akan membekukan dan mencabut izin usaha penjual online yang sengaja menaikkan harga masker yang tak masuk akal.

"Kita peringatkan, kalau memang mereka masih memanfaatkan situasi atau mengambil keuntungan besar-besaran, kita dapat merekomendasikan untuk membekukan dan mencabut izinnya," tegas Veri ketika ditemui di Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam tahap awal ini, pihaknya mengawasi pasokan masker di gudang, toko-toko, dan para importir untuk memastikan stok aman.

"Kita coba, tahap awal kita sudah melakukan pengawasan ke gudang-gudang, ke toko-toko mereka, ke para importirnya untuk memastikan stoknya ada dulu," tutur Veri.

ADVERTISEMENT

Ia mengakui, pasokan masker dalam negeri memang menipis. Oleh sebab itu, penjual masker diperbolehkan menaikkan harga, asal masih batas normal.

"Kepada mereka kita sudah peringatkan, boleh mereka untung, tapi juga dalam jumlah yang bisa dijangkau oleh masyarakat. Kira-kira seperti itu," imbuh dia.

Namun, khususnya pedagang di pasar tradisional sendiri, pihaknya kesulitan melakukan penindakan.

"Ya memang kalau menjangkau pasar tradisional kita agak sulit. Dan terkadang di para importir dan distributor sudah melakukan penjualan dengan harga yang terjangkau. Tetapi mereka atau oknum-oknum dengan berbagai cara itu melakukan pembelian-pembelian, ada yang mengumpulkan, melihat situasinya memungkinkan mereka melakukan perdagangan di pasar," terangnya.

"Di satu sisi kita sudah menjaga harga di para importir dan distributor, di satu sisi ada oknum-oknum yang memanfaatkan, melakukan penjualan masker dengan harga yang kurang wajar," sambung Veri.




(fdl/fdl)

Hide Ads