PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat potensi pendapatan yang hilang karena virus corona mencapai Rp 207 miliar. Pendapatan yang hilang itu untuk periode Januari dan Februari 2020.
Direktur Utama Faik Fahmi mengatakan, pendapatan yang hilang berasal dari layanan bandara.
"Dari hitungan kita Januari-Februari sekitar kalau kita hitung loss opportunity dari dihentikannya beberapa penerbangan domestik atau internasional itu per 2 bulan Rp 207 miliar, rata-rata per bulan Rp 100 miliar itu loss opportunity secara langsung karena penerbangan dihentikan," katanya di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami belum menghitung non aero business," sambungnya.
Dia menjelaskan, imbas virus corona sebanyak 12.703 penerbangan dibatalkan. Adapun rinciannya, sebanyak 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 merupakan penerbangan internasional.
"Secara total kita flight cancel 12.703 kemungkinan kecenderungan semakin meningkat karena airlines memberikan notice untuk menghentikan sementara penerbangan mereka," jelasnya.
Kondisi itu juga diperparah dengan pembatalan penerbangan umrah, di mana bandara yang dikelola Angkasa Pura I melayani 90 penerbangan per bulan.
"Kebijakan pelarangan umrah cukup berdampak AP 1 kalau kita lihat jamaah umrah yang melalui AP I juga cukup banyak sebanyak 90 flight per bulan," tutupnya.
(acd/fdl)