Dicek Negatif Corona, Pegawai Telkom Wafat di Cianjur Bikin Geger

Terpopuler Sepekan

Dicek Negatif Corona, Pegawai Telkom Wafat di Cianjur Bikin Geger

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 07 Mar 2020 14:49 WIB
Illustrasi telkom indonesia
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Seorang pria sempat diduga terjangkit corona (covid-19) dan meninggal di Cianjur. Pria tersebut merupakan karyawan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).

Hal ini pun dibenarkan oleh perusahaan. D disebut bekerja di kantor Telkom yang berada di Jakarta Pusat.

"Lokasi kerja beliau di Jakarta Pusat," ungkap Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo ketika dihubungi detikcom, Selasa (3/3/2020).

Berselang beberapa jam, Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto menyatakan D merupakan pasien negatif corona.


"Yang di Cianjur dari data pemantauan kami termasuk 155 (spesimen) yang negatif. Jadi meninggalnya bukan karena COVID-19," ujar Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Sebelum keluar pernyataan resmi Kemenkes tersebut, pihak Telkom langsung melakukan berbagai langkah dalam menangani hal ini. Salah satunya menjaring sejumlah karyawan di kantor tersebut yang pernah berinteraksi dengan pasien.

"Kita sedang dalami siapa saja yang berinteraksi, siapa saja yang berinteraksi sehingga kita harus membuat dari hasil pendalaman itu, itu kita akan proaktif," terang Arif Prabowo.

Selain itu, Telkom juga melakukan sterilisasi di kantor Telkom Jakarta Pusat. Karyawan Telkom di Jakarta Pusat juga akan dicek kesehatannya.

"Tentunya sebagai langkah preventif untuk mencegah penyebaran virus Corona, kami melakukan pengecekan medis pada seluruh karyawan khususnya di lingkungan kerja yang bersangkutan dan sterilisasi terhadap lokasi kerja," imbuh Arif.

Perusahaan juga mengimbau karyawannya untuk tidak pergi ke luar negeri. "Langkah-langkah preventif terhadap upaya pencegahan penyebaran virus tersebut dengan menyampaikan himbauan kepada seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri," kata Arif.




(hns/hns)

Hide Ads