Namun, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat tidak perlu panik soal ketersediaan sembako, obat-obatan dan lainnya. Pemerintah sudah berkomunikasi dengan pengusaha ritel terkait ketersediaan stok tersebut.
"Pemerintah sudah menyiapkan semua dan komunikasi dengan asosiasi-asosiasi, baik Apindo atau Aprindo, asosiasi ritel, agar barang-barang di supermarket akan tersedia. Jadi kita tidak perlu untuk membeli dengan jumlah yang banyak dan juga posisinya cukup tersedia, cukup aman. Sehingga perlu dibeli secukupnya saja," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Untuk menjaga ketersediaan stok, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan melakukan pembatasan stok di supermarket.
"Salah satu nanti Kemendag nanti salah satu juga tentu di supermarket bisa pembatasan jumlah. Pemerintah menjamin kalau barang itu ada. Jadi itu terus diisi oleh masing-masing supermarket," kata Airlangga.
Sebelumnya, Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta mengimbau masyarakat untuk tidak panik belanja sebab dipastikan stok akan terus mencukupi.
"Memang terjadi peningkatan dari biasanya, tapi stok mencukupi dan diharapkan masyarakat tidak panic buying," kata Tutum kepada detikcom, Senin (2/3/2020).
Menurutnya, bila masyarakat panik belanja, malah akan membuat pembeli sulit mendapatkan barang yang diinginkannya. Sebab, pengelola ritel belum sempat mengeluarkan stok barang dari gudang untuk dipajang di rak barang ritel-ritel tersebut.
"Tak perlu panik, persediaan stok aman, kalau panic buying, perputaran stock yang dipajang tidak keburu. Kan barang perlu dipajang yang di keluarkan dari gudang penyimpanan," sambungnya.
Tutum juga mengakui ada kenaikan kunjungan sekaligus aktivitas belanja di ritel-ritel menyusul dua kasus positif virus corona di Indonesia tersebut. Adapun barang yang paling banyak diburu di ritel sejauh ini adalah produk Hand Sanitizer, masker, obat-obatan dan multivitamin serta makanan.
Sementara itu, perusahaan pelat merah, Perum Bulog menjamin ketersediaan stok beras aman untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, baik untuk kebutuhan jelang Ramadan dan kondisi tak terduga. Untuk itu pihaknya meminta masyarakat tak perlu khawatir dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan seluruh anak buahnya untuk menyiapkan stok beras dan kebutuhan pangan lainnya yang menjadi tanggung jawab perum tersebut.
"Tidak ada masalah, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan yang tiba-tiba. Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan tersebut," kata Budi Waseso dikutip dari siaran pers, Senin (2/3/2020).
(hns/hns)