Ia mencontohkan, saat pertama kali bertugas di Rusia pada 2016, jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia hanya 80-an ribu orang dan dari Indonesia ke Rusia cuma lima ribuan orang. Tapi setelah ia empat kali menggelar Festival Indonesia jumlah kunjungan turis kedua negara meningkat drastis.
"Setelah empat kali festival, tahun lalu itu wisatawan Rusia ke Indonesia hampir 160 ribu atau naik 100%. Dari Indonesia juga mencapai 31 ribu atau naik 600%," papar Wahid kepada tim Blak-blakan detik.com.
Bagi wisatawan Indonesia, berkunjung ke Rusia relatif lebih murah dari sisi ongkos dan biaya penginapan. Bagi turis Rusia, Indonesia menawarkan keindahan dan kekayaan alam dan iklim yang tidak pernah mereka rasakan. Sebab di sejumlah wislayah di Rusia, umumnya cuaca lebih banyak dingin setiap tahunnya.
"Turis asing yang belanja paling banyak itu dari Rusia. Mereka juga tinggal lebih lama nomor 2 di Bali. Sejauh ini tidak ada catatan tentang turis asal Rusia," papar Wahid.
Hanya saja hingga saat ini belum ada penerbangan langsung yang ditangani maskapai resmi Indonesia, Garuda. Akibatnya, cuma Vietnam dan Thailand yang menikmati limpahan kunjungan turis dari Rusia. "Vietnam direct flight-nya banyak sehingga bisa mengangkut 400-an ribu pertahun, dan Thailand mengangkut sampai satu juta penumpang,"kata Wahid.
Direksi Garuda sebelumnya telah melakukan kajian tentang hal ini. Semoga hasil kaji ulang direksi yang baru bisa memanfaatkan peluang ini.
(deg/dna)