Top! Neraca Dagang RI Surplus US$ 2,3 Miliar

Top! Neraca Dagang RI Surplus US$ 2,3 Miliar

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 16 Mar 2020 11:46 WIB
Neraca perdagangan pada Oktober 2017 tercatat surplus US$ 900 juta, dengan raihan ekspor US$ 15,09 miliar dan impor US$ 14,19 miliar.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2020 tercatat surplus US$ 2,34 miliar. Angka ini berasal dari ekspor sebesar US$ 13,94 miliar dan impor sebesar US$ 11,6 miliar.

Demikian disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Yunita Rusanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/3/2020).

Nilai impor menurut penggunaan barang sendiri semuanya menurun. Termasuk impor barang konsumsi, impor bahan baku/penolong, dan impor barang modal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka impor sebesar US$ 11,6 miliar tercatat turun 18,69% secara month to month, dan turun 5% secara year on year. Impor yang paling banyak turun berasal dari barang mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan peralatan mekanis, kendaraan dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik, serta bahan kimia organik.

Sementara ekspor Februari tercatat sebesar US$ 13,94 miliar. Peningkatan ekspor terbesar dari logam mulia, kendaraan dan bagian lainnya, lemak dan minyak nabati, barang tekstil, bahan bakar mineral.

ADVERTISEMENT

Dan penurunan ekspor terbesar berasal dari besi dan baja, alas kaki, tembaga dan barang daripadanya, pulp dari kayu, pakaian dan aksesori.

Ekspor naik paling tinggi ke negara Singapura, Malaysia, Ukraina, Swiss, dan Filipina. Ekspor turun paling dalam ke China (turun tajam, US$ 245,5 juta, antara lain besi baja, tembaga, pulp), India, Taiwan, Jerman, dan Belanda.

Berikut neraca perdagangan 2020:

  • Januari 2020 defisit US$ 870 juta
  • Februari 2020 surplus US$ 2,34 miliar



(eds/ara)

Hide Ads